CILEGON – Aset bergerak milik Pemkot Cilegon berupa kendaraan bermotor yang tak terpakai lagi kondisinya semakin mengenaskan. Aset yang tersebar hampir di seluruh OPD itu dibiarkan tergeletak di sembarang tempat dan tidak disimpan di gudang atau pun tempat khusus.
Seperti yang terpantau di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kota Cilegon. Barisan kendaraan roda empat yang tak lagi dioperasikan kondisinya semakin parah dan dipastikan berdampak pada nilai ekonomis kendaraan yang semakin merosot.
“Ya, sudah seperti rongsok. Saya sudah ke seluruh dinas termasuk BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah), kalau ada aset yang fungsinya sudah kurang bagus, tidak efisien, udah diajuin aja ke penghapusan atau bisa aja dilelang,” ungkap Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi, Kamis (23/8/2018).
Edi mengaku, saran penghapusan aset itu sekaligus dalam rangka efisiensi anggaran pemeliharaan yang menurutnya rutin dialokasikan di setiap OPD pengelola.
“Saya ngga setujulah (penelantaran aset), uang kita di pemeliharaan keluar, segala macam keluar, tapi mobil didiemin aja. Jadinya saya juga kan curiga. Makanya sekarang bidang aset itu harus bisa meneliti. Mana aja aset yang idle dan mana aja yang efisien, dia harus inisiatif juga di samping OPD nya. Jangan kita kasih anggaran pemeliharaan, beli ban, bensin, ternyata mobilnya ngangkrak. Kan rugi kitanya,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Aset pada BPKAD Cilegon, Muhammad Zais yang dikonfirmasi melalui telpon genggamnya tidak menjawab panggilan wartawan. (dev/red)
