Beranda Bisnis Keren! Sofa Mewah Ini Ternyata Terbuat dari Botol Plastik Bekas

Keren! Sofa Mewah Ini Ternyata Terbuat dari Botol Plastik Bekas

Sofa mewah yang terbuat dari botol bekas - (Rendy/BantenNews.co.id)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

KAB. TANGERANG – Bank Sampah Keluarga Masyarakat Indonesia Sejahtera (Bangsa Kumis) di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang membuat kerajinan tangan dengan menyulap limbah botol mineral plastik menjadi sofa mewah.

Pendiri Bangsa Kumis Havidz Darmawan, mengklaim sofa produksi Bangsa Kumis kuat menahan bobot hingga 150 kilogram. Dirinya mengungkapkan hasil kerajinan tangan ini lebih tahan lama dibandingkan sofa berbahan dasar kayu.

“Plastik adalah salah satu benda yang sulit terurai dibandingkan dengan kayu,” kata Havidz kepada wartawan, Sabtu (19/12/2020).

Plastik botol bekas bahan yang akan dibuat sofa – (Rendy/BantenNews.co.id)

Havidz membeberkan produksi sofa dari botol mineral plastik adalah bagian dari rencana kerjanya yang sudah terealisasi. Selain itu, rencana kerja yang sudah tereleasasi antara lain menjual kardus langsung ke pabrik, bekerja sama dengan bank sampah yang melakukan penjualan plastik dalam bentuk cacah.

“Rencana kerja kami yang belum terealisasi adalah melakukan pembelian mobil pick-up dan memproduksi barang sendiri yang mejadi kebutuhan nelayan Desa Ketapang, diantaranya keranjang ikan,” ujar pria yang menjabat Direktur Bangsa Kumis.

Kendati demikian, Havidz menyebut pihaknya masih memiliki sejumlah kendala dalam proses pengelolaan bank sampah. Diantara lain, modal, lahan dan perlengkapan penunjang seperti alat transportasi pengangkut sampah non organik.

Sementara itu, Camat Mauk Arif Rahman Hakim mengatakan, bank sampah merupakan bagian dari program penataan wilayah di Desa Ketapang.

“Nanti juga, kami ingin sampah dari objek wisata mangrove di Desa Ketapang, dapat dikelola dengan bank sampah tersebut,” kata Arif.

Namun, kata Arif pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan bank sampah, mulai dari alat tranportasi pengangkut, mesin cacah dan mesin cetak.

“Jadi, kami ingin bank sampah bukan sekedar mengumpulkan sampah dan menjualnya. Tapi bank sampah dapat memproduksi barang untuk nelayan ataupun warga di Desa Ketapang,” pungkasnya.

Baca Juga :  Jaga Inflasi, Warung Rakyat Berbasis Digital Kota Tangerang Diresmikan

(Ren/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News