Oleh : Eka Ugi Sutikno
Ketua Kubah Budaya
Bagaimana cara menulis jurnalisme sastra? Mungkin pertanyaan ini menjadi relevan di permukaan ketika seseorang ingin belajar menulis dengan gaya jurnalisme sastra. Melalui genre ini biasanya jurnalis menulis menggunakan teknik yang dilakukan oleh sastrawan. Maksudnya adalah ia menulisnya seperti menulis prosa, karena di sini ia akan menggunakan nilai-nilai yang dimiliki oleh sastra, salah satunya adalah gaya bahasa dan majas.
Melaporkan berita layaknya menulis cerita. Hal ini yang pernah dilakukan oleh Truman Capote atas karyanya yang berjudul ‘In Cold Blood’ (1966). Novel nonfiksi ini menceritakan mengenai pembunuhan atas anggota keluar Clutter yang pernah terjadi di tahun 1959 di Kansas. Kala itu, Capote, mulai segera menyelidiki kasus ini. Lalu ia menghabiskan enam tahun untuk mewawancara dua orang yang akhirnya dihukum (Capote, 1966). Di sisi yang berbeda, Mochtar Lubis juga menulis ‘Catatan: Perang Korea.’ Di buku ini menggambarkan mengenai Perang Korea yang terjadi di tanggal 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953. Sebagai wartawan, ketika itu, ia menginginkan untuk pergi ke Pusan, karena tempat ini merupakan jalur perang antara Korea Selatan dan Korea Utara (Mochtar Lubis, 2010).
Seperti yang sudah di bahas bahwa jurnalisme sastra menggunakan perangkat sastra untuk memaparkan berita. Meski perangkat sastra memiliki banyak hal, maka di tulisan ini hanya memfokuskan kepada tiga bentuk, yakni anekdot, dialog, dan repetisi.
1. Anekdot.
Sebuah cerita ringkas yang mewakili kebenaran besar. Itu tidak memberi tahu, tapi menunjukkan. Ketika seseorang menulis anekdot, terdapat isi yang seru, pertanyaan yang retoris, dan desain intensifiers. Hal Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa peristiwa itu penting. Ia juga menggunakan proses relasional dan mental untuk mengevaluasi peristiwa. Anekdot adalah narasi singkat, cerita singkat tentang kejadian menarik atau lucu yang biasanya dimaksudkan untuk menggambarkan atau mendukung poin tertentu dalam esai, artikel, atau bab dari sebuah buku.
Di bawah ini memiliki teras berita (lead) anekdot ketika membicarakan mengenai kelinci secara umum.
“Most rabbits have, in their skill set, the ability to pretend that they’re healthy even when they’re quite sick. It’s sort of the inverse of playing possum, but done for the same purpose, namely, to deflect attention from predators, who would consider a sick rabbit easy pickings. As a result of this playacting, rabbits often die suddenly—or what appears to be suddenly—when, in fact, they’ve been sick for a while (Orlean, 2020).”
Teks anekdot biasanya mencakup layanan publik, politik, lingkungan, dan masyarakat. Tidak hanya dalam bentuk cerita, namun anekdot juga bisa berupa dialog singkat antara dua karakter. Selain memberikan kesan humor, anekdot juga dapat menyampaikan pesan atau pesan moral atau kebenaran secara umum (Welianto, 2020). Laporan di bawah ini menunjukkan anekdot karikatur tentang bagaimana orang mewakili orang lain.
Trump salah kira Trump, yang bersama beberapa pemimpin lainya yang terakhir tiba di aula konser Elbphilharmonie, Hamburg – untuk menghadiri sebuah malam budaya pada Jumat (7/7/2017) – disambut dengan tepuk tangan meriah saat ia keluar dari kendaraan lapis bajanya.
Pemimpin AS itu dengan gagahnya tersenyum lebar untuk merepons tepuk tangan meriah tersebut.
Eh, ternyata, tepuk tangan itu untuk Macron, yang berhenti tepat di belakang Trump, demikian dilaporkan media Jerman (Ini Beberapa Anekdot Tokoh-Tokoh KTT G20 Di Jerman Halaman All – Kompas.Com, 2017).
2. Wawancara
Potongan suara biasanya selalu dituliskan dalam naskah, bahkan ketika itu adalah kehidupan. Penulis berita perlu memaparkan cerita dengan jelas dan ringkas, menghindari pengulangan, dan memperhatikan durasi yang ditentukan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membaca dari naskah. Akan tetapi ini tidak berlaku untuk bentuk lain dari seperti laporan langsung (live), karena antara reporter dan presenter terjadi komunikasi dua arah. Ini terjadi ketika reporter di tempat kejadian diwawancarai oleh presenter berita di studio. Dua arah yang bagus harus terdengar seperti percakapan yang diinformasikan antara reporter dan presenter. Ini jauh lebih tidak formal daripada suara karena ini merupakan dialog, jadi harus terdengar spontan. Potongan suara ini akan menjadi bagian dari dialog di berita (Fleming et al., 2006). Di dalam berita cetak maupun digital memiliki kemiripan, akan tetapi memerlukan kutipan sebagai tanda bahwa ada narasumber. Dalam ungkapan di bawah ini adalah tentang perangkat lunak yang diluncurkan oleh Apple Inc.
“With Apple One, you can access the best of Apple entertainment across all your favorite devices with one simple subscription,” said Apple senior vice president of internet software and services Eddy Cue (Chapman, 2020).
Tidak hanya untuk jenis di atas penulis jurnalis menggunakan dialog seperti lakon drama. Dialog ada antara The Paris Review dan Rachel Cusk.
INTERVIEWER
I like the line in Saving Agnes (1993) in which the protagonist finds an old book and discovers something she wrote when she was six years old—“It’s good to quietly hide.”
RACHEL CUSK
[Laughs] Advice I have not taken in my life . . . No, it would have been good. I can’t even remember Saving Agnes. I haven’t read it in years and years. I don’t think I could read it. It’s a strange thing about having been publishing for so long. As with any memory of yourself at twenty-five, it feels like your cellular being has completely changed. It’s not just photographs of me with a weird hairstyle at twenty-five—a novel is such an intricate document (Heti, 2020).
3. Pengulangan
Pengulangan berisi mengenai kata, frase, hingga kalimat. Di dalam puisi dan prosa pun memiliki hal sama. Maksud dari pengulangan untuk penekanan, kesatupaduan, hingga kekuatan di dalam mengungkapkan keadaan. Orator, penyair, dan jurnalis pun melakukan hal yang di dalam menggunakan pengulangan. Di bawah ini merupakan yang sepertinya cocok untuk didiskusikan.
Edelweis merupakan salah satu bunga yang sohor di kalangan pendaki gunung.
Edelweis bisa ditemukan di beberapa gunung di Indonesia, seperti Lawu, Semeru, Sindoro, Papandayan, Gede Pangrango hingga Merbabu.
Keindahan edelweis yang biasa ditemukan para pendaki memang memikat hati.
Meski edelweis terlihat indah, perlu digarisbawahi, aktivitas paling mulia yang bisa dilakukan pendaki saat bertemunya adalah membiarkannya tetap di tempatnya. Jangan dicabut.
Mencabut edelweis di alam bebas justru membuat Si Bunga Abadi terancam kepunahan. Perilaku tersebut tidaklah dibenarkan (Cahya, 2020).
Penulis di atas sering menggunakan kata edelweis. Ini dimaksudkan bahwa bunga ini menjadi tanaman yang sangat penting bagi ekosistem flora di Indonesia. Tidak hanya itu, bunga ini pun dilindungi oleh undang-undang. Mazzatenta pun memberikan pernyataan bahwa repetisi atau pengulangan memberikan indikasi adanya hal penting di dalam masyarakat (Mazzatenta, 2015). Meski demikian, menggunakan pengulangan dapat membuat pembaca bosan dan teks pun menjadi boros. Sehingga pengulangan harus dihindari. Contoh di bawah ini terdapat kata ‘internet’ yang diulang tidak lebih dari tiga kali.
Over the last six months, the United States has seen various forms of lockdown as we have worked to slow the spread of the COVID-19 virus. These uncertain times have led many of us to make changes in the way we work, learn, and communicate. Many of these changes have been facilitated by the Internet, as applications like Zoom have become invaluable tools for teaching our kids, business collaboration with co-workers, getting health care advice from medical experts, and social interaction with friends and family. But for the surprising number of rural Americans who have no reliable Internet connection at home, these past few months have posed unprecedented challenges, and with every passing day, these Americans are falling behind in access to health care, education, and economic opportunity (Portman, 2020).
Ketiga hal di atas menjadi bagian dari jurnalisme sastra dan memiliki gaya yang berbeda. Tidak hanya itu, sebenarnya personifikasi, alusi, simile, metafor, dan aliterasi dapat digunakan sehingga akan melahirkan kreativitas di dalam bentuk penceritaan. (*)
Daftar Pustaka
Cahya, K. D. (2020, September 16). Edelweis, Si Bunga Abadi yang Dilindungi Negara. Kompas.Com. https://travel.kompas.com/read/2020/09/16/120839127/edelweis-si-bunga-abadi-yang-dilindungi-negara
Capote, T. (1966). In Cold Blood. Random House.
Chapman, G. (2020, September 16). Apple bundles TV, music, news and more in services push – Science & Tech – The Jakarta Post. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/life/2020/09/16/apple-bundles-tv-music-news-and-more-in-services-push.html
Fleming, C., Hemmingway, E., Moore, G., & Welford, D. (2006). An Introduction to Journalism. In Journal of Chemical Information and Modeling. Sage Publications Ltd. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Heti, S. (2020). Rachel Cusk, The Art of Fiction No. 246. The Paris Review. https://www.theparisreview.org/interviews/7535/the-art-of-fiction-no-246-rachel-cusk
Ini Beberapa Anekdot Tokoh-tokoh KTT G20 di Jerman Halaman all – Kompas.com. (2017, July 8). Kompas.Com. https://internasional.kompas.com/read/2017/07/08/19522051/ini.beberapa.anekdot.tokoh-tokoh.ktt.g20.di.jerman?page=all#page2
Mazzatenta, E. (2015, October 28). Skillful repetition can be effective. BlueRidgeNow.Com. https://www.blueridgenow.com/article/NC/20151028/News/606018723/HT
Mochtar Lubis. (2010). Catatan Perang Korea. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Orlean, S. (2020, June 29). The Rabbit Outbreak | The New Yorker. New Yorker. https://www.newyorker.com/magazine/2020/07/06/the-rabbit-outbreak
Portman, R. (2020, September 16). In social distancing era, rural America needs broadband to survive | News, Sports, Jobs – The Review. The Review. https://www.reviewonline.com/opinion/local-columns/2020/09/in-social-distancing-era-rural-america-needs-broadband-to-survive/
Welianto, A. (2020, April 14). Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Kaidahnya. Kompas.Com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/14/200000169/teks-anekdot-pengertian-struktur-ciri-ciri-dan-kaidahnya