SERANG – Memaknai hari jadi ke-24, karyawan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali melakukan kegiatan sosial melalui Program “Employee Berbagi” (Bersama Bangun Negeri). Kali ini program sosial yang dilakukan yakni mendanai pembangunan sebuah balai energi listrik untuk warga di area pelosok yang belum mampu terjangkau aliran listrik.
Balai energi tersebut berlokasi di Dusun Sebongkup, Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Biaya pembangunan berasal dari donasi karyawan, wakaf manajemen, dan donasi pelanggan melalui program SMS Donasi. Pembangunan akan dimulai pada pertengahan Oktober 2020 dan diperkirakan rampung pada Desember 2020.
Pembangunan balai energi ini diinisiasi dan direalisasikan oleh Majlis Taklim XL Axiata (MTXL), bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Energi Nusantara. Peletakkan batu pertama proyek ini dilakukan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020. Pembangunan balai energi ini diperkirakan akan membutuhkan dana hampir mencapai Rp 500 juta.
Group Head XL Axiata Regional Jabodetabek & Kalimantan, Francky Rinaldo Pakpahan mengatakan momentum HUT ke-24 XL Axiata menjadi momentum bagi karyawan untuk melanjutkan program sosial ke berbagai penjuru tanah air.
“Di Dusun Sebongkup, Desa Nanga Biang dengan bermukim 144 KK dengan sekitar 600 jiwa ini kami membantu pembangunan pembangkit listrik tenaga Surya. Hingga saat ini, desa ini belum terjangkau jaringan listrik. Padahal kita tahu, listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama penunjang kehidupan masyarakat. Semoga balai energi listrik ini nanti dapat mendukung segala aktivitas warga dusun dan mendorong peningkatan sektor perekonomian, pendidikan dan juga kesehatan,” ujarnya, Senin (12/10/2020).
Kepala Desa Nanga Biang, Muradi mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada perusahaan XL Axiata beserta karyawan, jajaran manajemen dan pelanggan setianya yang telah peduli kepada warga Dusun Sebongkup, Desa Nanga Biang dengan membangun balai energi listrik.
“Warga telah menanti aliran listrik sejak puluhan tahun dan syukur alhamdulillah XL Axiata hadir mewujudkan impian warga dusun. Insyaa Allah balai energi listrik ini akan sangat bermanfaat dalam menunjang masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih menghidupkan semangat warga dalam upaya meningkatkan taraf hidup warga Dusun Sebongkup. Kami berharap dukungan XL Axiata tidak hanya berhenti sampai di sini, warga dusun masih membutuhkan dukungan dalam bentuk pelatihan untuk mendapat ilmu pengetahuan baru dalam upaya menjaga, memelihara dan mengelola balai energi yang baik serta untuk mengembangkan sentra produksi di sekitar balai energi seperti sentra produksi karet dan sentra produksi kelapa sawit secara optimal,” katanya.
Pembangunan balai energi listrik atas kerja sama MTXL dengan Yayasan Wakaf Energi Nusantara untuk program wakaf Berbagi Listrik ini mengusung gerakan sosial penyediaan listrik bersih menggunakan teknologi sel surya yang sangat cocok untuk di wilayah 3T, sehingga masyarakat dapat mengoptimalkan sumber energi yang berada di sekitarnya dalam hal ini sinar matahari. Selain itu, program Berbagi Listrik ini juga memiliki konsep pengembangan ekonomi di mana listrik yang dihasilkan dari perangkat sel surya tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi kebutuhan masyarakat di dalam balai energi yang ditujukan sebagai pusat aktivitas ekonomi warga.
Program wakaf Berbagi Listrik ini adalah bangunan balai energi yang didesain sebagai pusat aktivitas yang modern dan berteknologi tinggi. Balai energi yang akan dibangun menggunakan perangkat sel surya berkapasitas daya listrik sebesar maksimum 30.000 watt per hari. Dengan mampu menghasilkan energi dari teknologi sel surya, pengembangan ekosistem perekonomian di sekitar balai energi, diharapkan dengan pengelolaan balai energi yang baik, dapat meningkatkan sentra produksi di sekitar balai energi seperti sentra produksi karet dan sentra produksi kelapa sawit.
Yayasan Wakaf Energi Nusantara ini memiliki Program Berbagi Listrik dengan cara membagikan perangkat listrik berbasis renewable energy secara gratis ke desa-desa, yang dilanjutkan dengan program pemberdayaan ekonomi dengan cara mendirikan balai energi sebagai sentra produksi produk-produk lokal di wilayah implementasi program yang telah diterapkan di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur serta akan dikembangkan di Provinsi Kalimantan Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Maluku Tengah.
(Red)