TANGERANG – Pemkot Tangerang berubah status dari zona merah Covid-19 menjadi zona oranye. Perubahan status tersebut buah dari berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Tangerang beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan swab test sebanyak-banyaknya untuk menemukan kasus positif dan menanganinya secara dini. Kata Liza, pihaknya menargetkan melakukan tes pada 2.000 warga dalam sepekan.
“Jumlah tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan WHO yakni 1/1000 dalam sepekan. Kota Tangerang jumlah penduduknya 2 juta, jadi 1/1000 nya adalah 2.000 orang setiap pekan,” katanya.
Selain melakukan swab test secara masif, Pemkot Tangerang juga melakukan penindakan dan sosialisasi protokol kesehatan hingga ke tingkat RW.
“Kami terapkan PSBL (Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan-red). Dengan ini pimpinan wilayah hingga tinggat RT dan RW ikut aktif memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Liza juga mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan 3M atau Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dalam kehidupan sehari-hari. Kata dia, saat ini masker menolong kita agar terhindar dari penularan.
Sementara itu Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, penurunam status Kota Tangerang menjadi zona oranye tak lepas dari berbagai upaya Pemkot Tangerang menyediakan fasilitas isolasi bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19 dengan status tanpa gejala.
“Kemarin Hotel Kyriyad sudah operasional dan saat ini sudah 51 kamar yang terpakai dari total 165 kamar. Sebelumnya kami siapkan juga Puskesmas Jurumudi, Puskesmas Gebang Raya dan RPS Dinsos Kota Tangerang untuk ruang isolasi mandiri,” ungkapnya.
(Wan/Red/SG)
