Beranda Nasional Korban Tsunami di Pandeglang Mulai Tak Betah Tinggal di Hunian Sementara

Korban Tsunami di Pandeglang Mulai Tak Betah Tinggal di Hunian Sementara

Haerudin, Camat Sumur. (Memed/bantennews)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

PANDEGLANG – Camat Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang A Haerudin mengakui banyak menerima keluhan dari warga yang tinggal di hunian sementara (Huntara). Kebanyakan keluhan mereka mulai tidak betah tinggal di huntara.

Adanya permasalahan pengadaan lahan untuk Hunian Tetap (Huntap) di lokasi Pasir Malang membuat warga mau tidak mau harus bertahan makin lama di huntara. Kata dia, sebetulnya permasalahan bukan di pengadaan lahannya akan tetapi di administrasi lahan.

“Saya berharap ini bisa terealisasi tahun ini tapi kan karena masih ada kendala pengadaan lahan. Kemungkinan besar informasinya akan bergeser waktu, otomatis penghuni huntara harus bertahan dulu di lokasi huntara yang sekarang karena tidak mungkin bergeser sebab lokasi huntara sudah ditetapkan di situ,” katanya, saat ditemui di Kantor DPMPD Pandeglang, Kamis (18/6/2020).

Ia menegaskan, saat ini harapan terbesar dari para penghuni huntara adalah segera dibangunkan huntap. Sebab, dari pengakuan masyarakat yang tinggal di huntara banyak kendala yang harus mereka hadapi selama tinggal di sana.

“Harapan masyarakat memang huntap ini segera terealisasi tapi dengan kondisi saat ini mau tidak mau ya mereka harus bertahan di sana. Kalau dikatakan betah ya namanya rumah sementara ya pasti ada ketidaknyamanan tapi karena kondisi seperti itu ya kita mau gimana lagi, mau tidak mau mereka harus merasa nyaman,” ucapnya.

Ia melanjutkan, masalah lain yang harus dihadapi penghuni huntara adalah kesulitan air bersih jika musim kemarau terjadi. Meski tersedia pompa air, tapi pasokan air tidak bisa mencukupi kebutuhan jika kemarau terjadi.

Alhasil, penghuni huntara yang mempunyai kerabat di sekitar lokasi terpaksa harus mengungsi dahulu ke rumah kerabatnya karena kesulitan air.

“Memang ada pompa air cuman kalau kemarau panjang air tidak ada, tapi kalau penghuni huntara ada yang mempunyai saudara sekitar situ biasanya mereka ke rumah saudaranya dulu nanti kembali lagi kesana,” jelasnya.

Baca Juga :  Akhir Februari, Cadangan Devisa RI Meningkat

Sekedar informasi, kebutuhan huntap untuk warga di Kecamatan Sumur sebanyak 306 unit. Untuk lokasi di Pasir Malang sebanyak 216 unit, lokasi huntap di Tunggaljaya 11 unit, Cigorondong 36 unit, Tamanjaya 33 unit dan Ujungjaya 10 unit. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News