SERANG – Pihak Universitas Bina Bangsa (Uniba) angkat bicara soal status kemahasiswaan Levintar Nababan mahasiswa Program Studi manajemen semester VIII yang meninggal dunia disebabkan gantung diri.
Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Uniba Budi Ilham Maliki menyatakan bahwa Levintar Nababan belum terdaftar sebagai mahasiswa yang mengajukan skripsi.
BACA : Stres Susun Skripsi Mahasiswa Bina Bangsa Nekat Gantung Diri
Budi menjelaskan, Levintar Nababan baru selesai mengisi kartu rencana studi (KRS), sedangkan yang bersangkutan belum memiliki kartu studi tetap (KST). “Belum validasi KRS menjadi KST. Jadi jangankan skripsi, proposal (skripsi) saja belum,” kata Budi melalui sambungan telepon, Rabu (27/5/2020).
Budi menilai, kabar mengenai korban tertekan karena stres mengerjakan skripsi di Uniba tidak benar. “Makanya pada saat kami takziah siang tadi juga dari pihak keluarga sempat bertanya-tanya, kok ada bahasa skripsi. Padahal yang bersangkutan belum mengerjakan skripsi, bahkan validasi KRS pun belum,” tandasnya.
Ia mengaku, berdasarkan arahan Rektor Uniba, pihaknya bersama dengan Kepala Biro Kemahasiswan melakukan takziah ke rumah mendiang Levintar Nababan untuk mengucapkan bela sungkawa, karena Levintar Nababan merupakan bagian dari keluarga besar Uniba.
“Kami merasa kehilangan. Sosok almarhum ini pendiam, tapi banyak temannya,” kata Budi.
Dalam kesempatan itu, Budi menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Levintar Nababan. “Semoga mendiang diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan menerima dengan tabah,” harapnya.
(You/Red)