CILEGON – Karantina Pertanian Cilegon kembali menyertifikasi dedak gandum sebanyak 1.518 ton atau senilai Rp6,2 miliar tujuan Tiongkok.
Hingga April, total ekspor dedak gandum asal industri di Kota Cilegon sebanyak 10.648 ton dengan nilai Rp40 miliar.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, ekspor dedak gandum hanya mencapai 5.721 ton atau senilai Rp17 miliar.
“Artinya kinerja ekspor pada volume komoditas dedak gandum dalam periode empat bulan pertama naik 86% dan naik 135% pada nilai ekonominya,” ujar Raden Nurcahyo, Kepala Karantina Pertanian Cilegon melalui siaran tertulis, Minggu (10/5/2020).
Selain ke Tiongkok, dedak gandum juga diekspor ke Filipina dan Papua Nugini.
Raden Nurcahyo menjelaskan bahwa negara tujuan ekspor dedak gandum terbanyak yang telah disertifikasi Karantina Pertanian Cilegon adalah Tiongkok, kemudian Filipina dan Papua Nugini.
“Meski dunia sedang dalam pandemi Covid-19 namun kinerja ekspor asal industri Kota Cilegon masih menunjukkan tren yang baik,” jelas Raden.
Karantina Pertanian Cilegon berkomitmen tinggi dalam memastikan ketentuan Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dalam hal ekspor dedak gandum.
“Sehingga diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan,” tutup Raden.
(Man/Red)