PANDEGLANG – Meski tahun ini Ujian Nasional (UN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ditiadakan namun tidak ada jaminan ribuan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang akan lulus dengan mudah.
Setidaknya ada sekitar 12.684 siswa tahun ini yang akan melaksanakan kelulusan. Ribuan siswa itu tersebar di 153 sekolah, baik negeri maupun swasta. Rencananya, hasil kelulusan siswa akan diumumkan pada 5 Juni 2020 mendatang.
Kepala Seksi Kurikulum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Mukmin Sueb mengatakan, karena tidak ada UN dan UNBK maka kelulusan para siswa diatur oleh sekolah masing-masing.
“Tidak ada jaminan bahwa mereka lulus begitu saja dari jenjang SMP. Soalnya, nasib mereka tetap dipertaruhkan oleh masing-masing satuan pendidikan,” kata Mukmin saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).
Dia menyebut, sekolah akan tetap merekapitulasi nilai siswa dari semester I kelas VII hingga kelas XI. Penilaian itu juga termasuk nilai harian dari peserta didik.
“Kami Dindikbud menyerahkan teknis sepenuhnya ke sekolah. Tidak ada yang melakukan US dan UNBK karena sudah menjadi kebijakan menteri, kan disesuaikan dengan situasi. Namun tidak menjamin 12 ribuan siswa lulus, tergantung sekolah masing-masing,” ujarnya.
Ia membeberkan, hasil kelulusan diambil dari nilai semester siswa dan tidak ada indikator kelulusan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan tidak adanya indikator kelulusan maka tidak ada jaminan pula siswa yang lulus tahun ini dapat dijamin mutunya.
“Adapun untuk kelulusan nanti direkapitulasi dan diserahkan ke masing-masing sekolah terkait teknisnya. Meski begitu untuk indikator pendidikan, diambil dari semester karena tidak ada penilaian. Ada untung dan ruginya,” tutupnya.
(Med/Red)