SERANG – Ada-ada saja ulah Muhammad Latif (24). Di tengah wabah Coronavirus yang melanda Banten, pemuda Taktakan, Kota Serang, ini malah mengaku juru selamat atau Imam Mahdi. Pengakuan Latif tersebar di media sosial dengan akun Suahrty_Muslimah dan langsung membuat geger netizen di Kota Serang.
Warga yang resah dengan pengakuan pemuda tamatan SMA itu bahkan mendatangi rumah Latif. Adu mulut dan hajar meja mewarnai pertemuan tersebut hingga nyaris terjadi keributan.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Serang Kota langsung mengamankan Latif dan menyerahkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang untuk proses pembinaan.
“Sudah diserahkan ke MUI. Kebetulan MUI yang punya kewenangan untuk melaksanakan pembinaan. Kemarin (Sabtu 18 April 2020) juga bersama MUI mengamankannya,” kata Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono melalui pesan singkat, Minggu (19/4/2020).
Terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Amas Tajudin mengatakan bahwa Lutfi mengaku Imam Mahdi karena alasan ciri-ciri fisik yang dimilikinya. Pengakuan itu rupanya diamini oleh pengikutnya di Kota Serang.
“Sehingga ML menyebarkan keyakinanya sebagai Imam Mahdi ala minhajin nubuwah al khilafah melalui jejaring medsos dengan lima akun yang dibuatnya dengan nama yang berbeda-beda, bahkan sang Imam Mahdi ini dalam salah satu akun pribadinya mengaku sebagai keturunan nabi dan bergelar habib.
Pengakuan itu membuat resah warga dan pada Sabtu (18/4/2020) sekira pukul 11.30 WIB didatangi kelompok ormas dari Bekasi, Cilegon, dan Cikande.
Siang itu nyaris terjadi keributan karena yang bersangkutan mengaku Imam Mahdi. Ketua RW Hanif akhirnya mendamaikan keduanya. Latif langsung dibawa ke Mapolres Serang Kota.
“Muhamad Latif menjelaskan kepada Ketua MUI Kota Serang (KH Mahmudi) dan saya bahwa dirinya pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpi, dan bertemu Malaikat Jibril langsung dalam wujud manusia,” kata Amas.
Latif mengaku setelah membaca Al-Qur’an dan mengamalkan wirid yang ia dapat sendiri makin yakin bahwa ia adalah Imam Mahdi yang disebutkan dalam hadits.
Ia semakin yakin karena memiliki tiga ciri utama Imam Mahdi. “Menurutnya ciri itu adalah tanda hitam (tanda lahir) ditangan kirinya berbentuk segi tiga menghadap kiblat, yang kedua ujung rambut berwarna cokelat kemerahan sejak lahir, dan ketiga memiliki jidat lebar dan hidung melengkung, itulah kata dia ciri utama Imam Mahdi,” kata Amas menirukan jawaban Latif.
Atas keyakinan tersebut Muhammad Latif mendirikan perguruan spuritual bernama Naga Derajat. Di awal pendirian memiliki murid sebanyak tujuh orang tersebar di Kaujon, Pakupatan, Komplek Taman Alam Lestari, Bandung dan Kalimantan.
Muhamad Latif juga menggunakan aplikasi media sosial arti nama sebagai media meyakinkan dirinya dan pengikutnya sebagai Imam Mahdi.
Pemuda jebolan salah satu pesantren di Taktakan, Kota Serang ini kerap melakukan perjalanan spiritual dan kerap kali kesurupan.
Setelah berdialog dengan Latif, MUI Kota Serang menyimpulkan keyakinan Muhamad Latif tidak sesuai dengan prinsip dasar ajaran agama Islam.
“Muhamad Latif dikembalikan kepada keluarganya karena masih bisa dibimbing dan dibina untuk memperoleh ajaran Islam yang benar,” jelas Amas.
(You/Red)