TANGSEL – Nyamuk Aedes Aegypti kini seakan menyerang Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, terhitung sejak Januari korban Demam Berbarah (DBD) yang ditimbulkan oleh nyamuk itu, mengalami peningkatan.
Mengetahui hal itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel langsung menemui korban DBD di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Jalan Pajajaran, Kecamatan Pamulang, Selasa (10/3/2020).
Terlihat, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie ditemani Kepala Dinas Kesehatan Deden Deni menyambangi korban DBD satu persatu.
Dalam keterangannya Ben mengatakan, memang ada peningkatan korban DBD. Bulan Januari, lanjutnya, terdata ada 29 penderita dengan catatan korban dari berbagai daerah, seperti dari Suradita Kabupaten Tangerang, Gunung Sindur Bogor, dan dari Kebayoran Lama Jakarta.
“Penderitaan DBD di Tangsel agak sedikit naik jumlahnya. Nah, bulan Februari naik 41. Sedangkan yang 29 tadi sembuh. Dan Penderita yang sampai hari ini bulan Maret ada 17 penderita yang seluruhnya dari Tangsel,” kata Ben dalam keterangan pers di RSU Tangsel, Selasa (10/3/2020).
Dikatakan Ben, korban DBD di bulan Januari berkisar di umur 18 tahun. Sedangkan di bulan Februari berumur 25 sampai 28 tahun.
Sementara, akibat serangan DBD itu 41 orang yang terjangkit di bulan Februari, 2 diantaranya meninggal.
Namun begitu, kata Ben, meninggalnya korban tersebut bukan disebabkan oleh DBD, melainkan penyakit lain yang diidapnya saat terkena DBD.
“Sementara yang meninggal 2 orang bukan karena DBDnya, melainkan karena penyakit lain yang dibawa. Yang dirawat di sini sebelumnya sudah ditangani di Puskesmas,” jelasnya.
Sampai saat ini (bulan Maret), papar Ben, korban DBD mengalami penurunan. Berdasarkan data yang diterimanya, terdapat 17 korban DBD, namun 4 di antaranya sudah sembuh dan pulang.
“Wilayah paling banyak adalah Ciputat dan Pamulang. Januari di Ciputat ada 11 kemudian di Pamulang ada 7, sedangkan kecamatan lain ada sekitar 2 sampai 3 saja. Februari paling banyak di Pamulang, Ciputat ada 9 orang. Bulan ini, Pamulang ada 5 dan di Serpong ada 4 orang,” tandasnya.
(Ihy/Red)