JAKARTA – Pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere mendekati garis akhir. Hingga 31 Januari 2020, progres konstruksi jalan bebas hambatan ini mencapai 81,12 persen. Adapun pembebasan lahannya 91,04 persen.
Direktur Utama PT CSJ Ayu Widya Kiswari mengatakan, perusahaan memperoleh kredit sindikasi dana talangan tanah sebesar Rp 950 miliar pada September 2018.
Kemudian sisanya merupakan SHL dari total kebutuhan dana pengadaan tanah sekitar Rp 3,9 triliun. Dana tersebut digunakan untuk keperluan pengadaan tanah.
“Sampai dengan saat ini, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ), telah merealisasikan sekitar Rp3,1 Triliun untuk luasan lahan yang masuk dalam ROW jalan tol dan lahan-lahan yang terdampak oleh Pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere,” kata Ayu dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).
Menurutnya, dalam rangka percepatan pengadaan tanah, PT CSJ dan PT Waskita Karya (Persero) selaku kontraktor pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere, membantu PPK dan BPN untuk melakukan koordinasi dan mengawal kelancaran pembebasan tanah dengan masyarakat dan pemilik tanah.
Dia pun optimistis pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan.
Jalan Tol Serpong-Cinere memiliki total panjang 10,14 kilometer. Dari total panjang tersebut, jalan bebas hambatan ini terdiri dari dua seksi, yakni Seksi 1 Serpong-Ciputat (6,59 kiloneter) dan Seksi 2 Ciputat-Cinere (3,55 kilometer).
Adapun ruas Jalan Tol Serpong-Cinere akan melintasi wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, dan Pondok Cabe/Cinere.
Jalan Tol yang termasuk bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) II ini akan tersambung dengan Jalan Tol Serpong-Kunciran dan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng.
Keberadaan Jalan Tol Serpong-Cinere diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di sejumlah wilayah penyangga Jakarta, termasuk dari dan menuju Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. (Red)
Sumber : Kompas.com