TANGSEL – Fraksi PSI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong, beberapa waktu lalu.
Dalam tugasnya, Sekretaris PSI Tangsel Aji Bromokusumo menerima keluhan warga. Menurut dia, paling banyak keluhan warga adalah soal mengurus dokumen kependudukan.
“Tadi ada ibu Nuraeti mengeluhkan sudah dipingpong selama 6 (enam) bulan oleh oknum Kelurahan Lengkong Karya dan oknum Kecamatan Serpong Utara untuk mengurus dokumen kematian,” ungkap Aji, saat konferensi pers, Senin (16/12/2019).
Menurut Aji, anak Nuraeti yaknu Jonathan Lie meninggal di Slawi, Jawa Tengah tanggal 7 Juni 2019 lalu. Surat keterangan kematian sudah dikeluarkan oleh pihak terkait di Slawi. Namun karena KTP dan KK almarhum adalah Tangerang Selatan, Nuraeti segera mengurus dokumen kematian di Kelurahan Lengkong Karya tanggal 17 Juni 2019.
“Seluruh persyaratan sudah dipenuhi dan bahkan oknum-oknum itu tega mengutip biaya yang seharusnya gratis. Tak cukup hanya duka ditinggal anak kesayangannya, selama 6 (enam) bulan Ibu Nuraeti dipingpong bolak-balik kesana kemari,” jelasnya.
Aji meminta pihak kelurahan maupun kecamatan agar tidak bermain-main dalam menjalankan tugasnya. Ia meminta dalam waktu seminggu agar masalah tersebut diselesaikan.
“Itupun masih saja para oknum tersebut meminta persyaratan tertentu dan berusaha mengulur waktu. Hal ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi, karena seluruh persyaratan sudah diserahkan 6 (enam) bulan lalu, dan mereka sekarang baru mengada-ada minta tambahan persyaratan,” paparnya.
“Layanan publik seharusnya mengedepankan pengabdian dan kemanusiaan, sungguh disayangkan karena Kota Tangerang Selatan yang mendapat berbagai penghargaan, masih saja ada para pelayan publik yang tidak dapat melayani dengan baik,” pungkasnya. (Ihy/Red)