PANDEGLANG – Sebelum meninggal, almarhum Bharatu Muhamad Saepul Muhdori sudah berencana pulang ke kampung halamannya di Nagrog RT 01, RW 01, Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.
Pernyataan Saepul dibenarkan oleh mertuanya Habiburrahman. Kata sang mertua, selama ini tidak ada kata-kata yang janggal dari almarhum, ia hanya memberitahu bahwa almarhum akan pulang ke Pandeglang pada Januari tahun depan.
“Nggaka ada kata-kata yang janggal, cuman terakhir komunikasi dia bilang mau pulang kesini. Hari Rabu sama Kamis kemarin ada komunikasi dengan anak saya katanya Januari mau menjemput anak saya kesini untuk dibawa lagi ke Sulawesi,” terang Habiburrahman sesaat sebelum kedatangan jenazah, Sabtu (14/12/2019).
Sementara, Muhamad Ro’uf sepupu almarhum menyebutkan bahwa yang bersangkutan sudah 7 tahun bertugas di Polda Sulteng. Selama bertugas almarhum hanya beberapa kali saja pulang ke kampung halamannya.
“Almarhum sudah bertugas selama tujuh tahun di Polda Sulteng, terakhir pulang itu ketika mengadakan proses acara nikah sekitar tiga hampir empat bulan lalu. Kami semua merasa kehilangan beliau,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, beberapa waktu lalu sempat video call dengan almarhum dan pada saat itu yang bersangkutan sedang berada di medan tugas.
“Adanya firasat-firasat itu tidak kami pikir sampai seperti ini, memang tidak ada yang janggal. Sebelum berangkat kesana saya cuman memberikan pesan sama dia agar menjaga diri baik-baik karena berada di medan tugas,” tuturnya.
Diketahui, Bharatu Muhamad Saepul Muhdori gugur saat menjalankan tugas operasi Tinombala IV pada Jumat (13/12/2019) sekitar pukul 12.30 WITA setelah salat Jumat di mushola Desa Salubanga, Sausu Kabupaten Parigi Mautong setelah diserang oleh kelompok DPO MIT Poso. (Med/Red)