SERANG – Provinsi Banten mendapatkan peringkat tertinggi tingkat pengangguran terbuka (TPT) di tingkat nasional yaitu 8,11 persen.
Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang merilis data pada Selasa (5/10/2019).
Menurut data BPS Provinsi Banten, gambaran ketenagakerjaan Provinsi Banten periode Agustus 2018 Agustus 2019 memperlihatkan kondisi angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan dari 5,83 juta orang pada Agustus 2018 menjadi 6,05 juta orang pada Agustus 2019.
Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pernduduk bekerja sebesar 230.350 orang, naik dari 5,33 juta orang menjadi 5,56 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan dari 63,49 persen menjadi 64,52 persen.
Meski tertinggi tingkat nasional, Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan, angka pengangguran di Banten menurun 0,4 poin dibandingkan Agustus 2018 yakni dari 8,52 persen menjadi 8,11 persen.
“Kenaikan TPAK ini merupakan indikasi adanya kenaikan suplai tenaga kerja,” kata Kepala BPS Banten Adhi Wiriana melalui rilis yang diterima wartawan.
Ia menambahkan, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2019 sebesar 5,56 juta orang, naik sekitar 230 ribu pekerja keadaan Agustus 2018. Pada periode yang sama jika dibandingkan dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,52 persen menjadi 8,11 persen.
TPT lulusan SMK masih menempati posisi tertinggi dibanding jenjang pendidikan lain yaitu 13,03 persen pada Agustus 2019. Lapangan menyerap tenaga kerja di Banten adalah sektor industri dan sektor perdagangan, usaha paling banyak yang masing-masing sebesar 24,09 persen dan 20,91 persen Berdasarkan status pekerjaan, sebagian besar penduduk bekerja di Banten buruh/karyawan (3,12 juta orang).
(You/Red)