SERANG – Bertempat di Padepokan Kopi, Kota Serang, Sabtu (26/5/2018) para seniman Banten yang tergabung dalam wadah Forum Silaturahmi Seniman Banten menggelar acara Membincang Strategi Kebudayaan. Acara ini sebagai upaya berbagi pandangan dan pendapat ihwal langkah-langkah yang harus ditempuh dan dilakukan para seniman dan pemangku kebijakan untuk memajukan kerja-kerja kebudayaan di Banten.
Acara itu menghadirkan tiga narasumber, yaitu Jazuli Abdillah (Staf Khusus Gubernur Banten), Ujang Rafiudin (Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten), dan Suhaya (Ketua Prodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Diskusi yang dipandu oleh Aliyth Prakarsa di sessi pertama dan Purwo Rubiono (Mantan Ketua Komite Musik DKB) di sessi kedua itu tampak hidup dan antusias, namun tetap rileks diiringi canda dan suasana guyub. Sebelum diskusi dimulai, Peri Sandi Huizche tampil membaca puisi yang membuat suasana diawali dengan segar dan khidmat.
Audiens yang terdiri dari para seniman dan mahasiswa tersebut mengemukakan banyak pandangan dan kritik konstruktif terkait tema dan materi perbincangan. Mulai dari masalah kurang maksimalnya pengelolaan kebudayaan hingga soal-soal masih kurang tertatanya penyelenggaraan event event kebudayaan.
Tentu juga forum itu tampak serius membahas soal strategi kebudayaan yang harus dipilih dan ditempuh bersama-sama, semisal masalah regulasi yang dapat menyokong dan menaungi kerja kerja kebudayaan hingga pembahasan seputar perlunya Akademi Kesenian Banten dan Gedung Kesenian Banten.
Forum yang dimulai pada pukul 15.30 WIB itu diakhiri dengan sessi foto bersama dan ramah tamah setelah menyepakati agenda pertemuan selanjutnya. Sementara itu, pihak penyelenggara yaitu Forum Seniman Banten yang diwakili Sulaiman Djaya (penyair) menyatakan bahwa selain agar ada sharing pandangan, forum tersebut juga diselenggarakan sebagai upaya membangun komunikasi yang egaliter dan positif antara para seniman dan pemangku kebijakan.
Diantara para seniman yang hadir di forum itu antara lain Edi Bonetski, Wahyu Widyantono, Putri Wartawati, Uki, Yopi, Alwin dan masih banyak lagi. Tampak hadir juga dari Masyarakat Sejarah Indonesia, Radjimo Sastro Widjono, juga dihadiri oleh perwakilan Dewan Riset Daerah Banten yaitu Ahmad Supena dan Presiden Motor Literasi yaitu Firman Venayaksa. (You/Red)