Kuliner di Banten beranekaragam. Selain lezat, namanya pun cukup unik. Misalnya kuliner di Kabupaten Pandeglang ini, Nasi Kutang namanya. Memang terdengar jorok, tapi Anda jangan salah menilai karena makanan ini bukan terbuat dari pakaian dalam perempuan. Nasi kutang merupakan singkatan dari Kulit Tangkil yang disingkat Kutang.
Salah seorang pembuat nasi kutang, Midah Dahmalia menceritakan, bahwa makanan ini adalah kuliner khas Banten. Bagian yang jadi khas pada makanan ini yaitu kulit tangkil yang biasanya dibuang.
“Biasanya kulit tangkil terbuang. Jadi, sekarang bagaimna biar kita gunakan dan manfaatnya. Setelah diteliti, ternyata kulit tangkil itu obat asam urat. Melimpah kan. Jadi daripada dibung-buang,” katanya saat ditemui di Festival Tanjung Lesung, Sabtu (28/9/2019).
Nasi kutang memang bukan makanan melegenda yang telah ada sejak dulu. Namun adanya makanan ini selain memanfaatkan kulit tangkil yang terbuang, memiliki khasiat, kini jadi menambah kuliner baru khas Banten.
“Alhamdulillah dengan kita olah seperti ini dan kita tahu manfaatnya masyarakat juga suka akhirnya. Nasi kutang ini memang kita ciptakan sendiri 3 tahun terakhir. Harga per porsinya Rp10 ribu,” ujar perempuan asal Pandeglang ini seperti dikutip dari okezone.com.
Nasi kutang tebuat dari bahan-bahan sederhana, seperti lengkuas, swreh, daun salam, bawang merah bawang putih cabai dan kaldu ikan.
Sedangkan nasinya dibuat menjadi nasi gojreng, yaitu nasi yang dimasak seperti diliwet.
Selain tangkil, komposisi lainnya dalam nasi kutang ini adalah ikan asin ongong (bayi layur), tempe orek, ayam suwir dan nasi gojreng.
Kemudian dibungkus dengan daun pisang, sehingga aromanya akan semakin harum.
(Red)