SERANG – Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengungkapkan pameran Wonderful Indonesia di Malaysia International Travel Mart (MITM) 2019 dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Chinese Malay.
Dalam kesempatan itu juga Kementerian Pariwisata mempromosikan pariwisata di Provinsi Banten.
“Tingginya minat pengunjung membuat event ini menjadi sarana tepat untuk promosi. Oleh karena itu, Kemenpar pada event ini juga melakukan selling. Goalnya, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan membantu merealisasikan pencapaian target hingga tahun 2019 sebanyak 20 juta wisman,” kata Rizki dalam keterangannya, Senin (12/8/2019).
Menurut Rizki, salah satu cara untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan menggencarkan promosi. Khususnya, ke negara-negara potensial. Caranya, dengan menguatkan branding, advertising, dan khususnya selling.
“Hal ini juga dilakukan dalam kegiatan MITM Travel Fair Kuala Lumpur 2019. Apalagi, Malaysia merupakan fokus pasar ke-1. Target wismannya terbesar, yaitu 3,4 juta pengunjung (17%) dari total target 20 juta kunjungan dari seluruh pasar mancanegara,” tuturnya.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) dari Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia pada Semester I (Januari-Juni) 2019 masih bertahan menduduki peringkat pertama. Dengan capaian 1,6 juta (kontribusi sebesar 20,46%) dari total capaian wisman dari seluruh dunia, atau, tumbuh 24,56% dari capaian periode yang sama pada tahun 2018 lalu.
Pada MITM Kuala Lumpur 2019, kata Rizki, Wonderful Indonesia mengusung tema kapal Phinisi. Lengkap dengan sentuhan ornamen-ornamen serta image destinasi super prioritas.
“Seperti Danau Toba dan Borobudur, serta Bromo, Banyuwangi, dan Prambanan. Kita juga menyertakan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jambi, dan Sulawesi Tengah. Mereka kita harapkan bisa memaksimalkan promosi pariwisata ini,” katanya.
Kemenpar juga membawa 17 industri pariwasata travel agent dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Tengah sebagai representatif Indonesia.
Pada pameran pariwisata di KL kali ini, Kemenpar mengangkat Danau Toba. Image dan photo booth Danau Toba terpampang di Paviliun Wonderful Indonesia. Selain itu Kemenpar juga mengundang industri Pariwisata Sumatera Utara untuk ikut serta dan aktif mempromosikan Danau Toba.
Hal ini merupakan langkah awal Kemenpar untuk mempromosikan Danau Toba yang telah dijadikan sebagai destinasi super prioritas.
“Seperti yang telah diinstruksikan Presiden dan Menteri Pariwisata pada kunjungan kerja ke Danau Toba pekan lalu, Danau Toba akan dijadikan destinasi yang ekslusif. Akan dikembangkan secara besar-besaran, dan tentunya harus dipromosikan secara masif pula,” jelasnya.
Di sela-sela event, delegasi Kemenpar juga mengadakan pertemuan dengan maskapai AirAsia Malaysia. Tujuannya untuk membicarakan kerjasama yang sudah terjalin. Khususnya untuk rute Kuala Lumpur-Silangit (Danau Toba). Serta, membahas plan kerjasama berikutnya.
Dalam rapat tersebut dibahas rencana AirAsia yang akan membuka rute baru penerbangan langsung Kuala Lumpur- Belitung. Frekuensinya, 4x per minggu dimulai pada tanggal 18 Agustus 2019. Rencana ini disambut positif. Karena, akan menambah jumlah kunjungan wisman. Khususnya, dari Malaysia ke Indonesia.
Selain mengangkat Danau Toba, pada event MITM Travel Fair Kuala Lumpur 2019 ini Kemenpar juga melibatkan Citilink. Untuk menyambut peningkatan frekuensi penerbangan internasional Citilink rute Kuala Lumpur-Banyuwangi dari 1x per minggu menjadi 2x per minggu. Rute ini sudah mulai berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2019.
Beberapa aktivitas lainnya juga disajikan di Paviliun Wonderful Indonesia. Salah satunya di Mixology Corner. Yaitu menyajikan minuman tradisional dengan cita rasa modern. Tujuannya, bertujuan untuk mengingatkan kembali pada dunia internasional. Bahwa, Indonesia negara besar penghasil rempah. Indonesia mampu mengolahnya baik dengan teknik modern maupun tradisional.
Ada juga Photobooth Corner dengan Green Screen yang dapat disesuaikan. Latar belakangnya destinasi di Indonesia. Seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Masjid Raya Baiturrahman di Aceh, Istana Pagaruyung di Sumatera Barat, Lempuyang Temple di Bali, Mandalika di Lombok NTB, Padar Island di NTT, dan destinasi menarik lainnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Malaysia adalah pasar yang harus dijaga oleh Indonesia. Karena, tingkat kunjungannya sangat tinggi. Selain itu, MITM juga event besar di Malaysia.
“Keikutsertaan Wonderful Indonesia bisa berdampak bagus. Khususnya untuk promosi dan selling,” jelasnya. (Red)