TANGSEL – Polres Kota Tangerang Selatan tengah menyelidiki kasus kematian Calon Paskibraka (Capaska) Aurellia Qurota Ain yang meninggal mendadak di kediamannya pada Kamis (1/8/2019).
Penyelidikan tersebut demi mengklarifikasi apakah ada kekerasan yang dialami Aurellia selama latihan atau tidak.
“Yang akan kita lakukan berikutnya adalah wawancara dan interview ke rakan-rekan almarhum di Paskibraka,” ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdi Irawan, Selasa (6/8/2019).
Sebelumnya polisi juga mewawancarai pihak keluarga pada Jumat (2/8/2019) malam lalu, namun mereka menjawab tidak ada bekas luka yang menjadi indikasi kekerasan saat latihan.
Namun, sebelumnya orangtua sempat mendapat curhatan korban selama pelatihan yang cukup berat.
“Setelah jalan 2 minggu pelatihan (korban curhat ke ortu) dan orang tuanya paham, karena orang tuanya mantan Paskibraka, jadi itu cerita semalam. Tapi tidak ada (cerita) kekerasan, kalau pun ada yang tidak disiplin dihukum bersama yang sewajarnya, ini masih versi ortu,” jelas Ferdi.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi juga akan meminta keterangan dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan.
“Mereka ini kan dilatih senior PPI kan, itu juga setelah kita dapat keterangan dari rekan almarhum, nanti kita akan tanyakan apakah ada kekerasan selama pelatihan ini,” jelas Ferdi.
Polres Tangsel masih akan melakukan penyelidikan terkait kematian korban tersebut. Sejauh ini polisi belum menyimpulkan penyebab kematian korban.
“Nanti kami kumpulkan bukti-bukti dulu, nanti kami sinkronkan dengan keterangan saksi-saksi, apakah betul ada kekerasan atau tidak,” pungkasnya. (Ihy/Red)