CILEGON – Siapa yang tak mengenal padi. Ya, tanaman padi merupakan tanaman pokok nasional dan utama yang dikomsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Upaya peningkatan produksi padi terus ditingkatkan baik dari lahan tanam, alat mesin pertanian dan segala yang berkaitan.
Pemilihan benih yang baik dan jelas asal-usulnya salah satu faktor penentu keberhasilan dalam produksi padi.
Sebab itu, petugas Karantina Pertanian Cilegon, Abad Badrusalam periksa benih padi varietas inpari 32 sebanyak 20.000 kg asal Subang Jawa Barat pada hari rabu lalu.
Mula-mula Abad melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen yang menyertainya, kemudian Dia melakukan pengambilan contoh untuk diuji secara laboratorium dengan target cendawan Balansia oryzae-sativae.
“Benih padi tersebut telah diketahui jelas identitasnya dan juga dilengkapi sertifikat dari Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih dari daerah asal,” jelas Abad melalui siaran tertulis, Sabtu (3/8/2019).
Rani petugas laboratorium mengatakan bahwa setelah diperiksa pihaknya tidak menemukan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK).
“Hanya menemukan cendawan yang bukan target OPT,” ujarnya.
Setelah diperiksa dan dinyatakan sehat benih padi tersebut diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area. (Man/Red)
