Beranda Bisnis Investasi Rp1,5 Triliun, PT KTI dan CAP Bangun Proyek Pengolahan Air Laut...

Investasi Rp1,5 Triliun, PT KTI dan CAP Bangun Proyek Pengolahan Air Laut Terbesar untuk Industri

Ilustrasi - foto istimewa PRFM
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

CILEGON – PT Krakatau Tirta Industri (KTI) melakukan kerjasama dengan PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) dalam proyek pemanfaatan air laut untuk produksi air industri yang saat ini masih jarang diaplikasikan oleh pelaku industri di Indonesia. Potensi air laut Indonesia yang melimpah menjadi dasar pengembangan proyek ini.

Ini diketahui saat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT KTI bekerja sama dengan (CAP) melaksanakan nota kesepahaman bersama dalam rangka membangun fasilitas pemanfaatan air laut untuk memproduksi air industri.

Penandatangan kerjasama ini dilakukan di Gedung PT Krakatau Steel Jakarta yang dilakukan oleh Direktur Utama PT KTI Agus Nizar Vidiansyah dengan Human Resources & Corporate Affar Director CAP Suryandi serta Monomer Feedstock Director CAP Ruly Aryawan sebagai perwakilan dari Presiden Direktur CAP Erwin Ciputra yang disaksikan oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim bersama jajaran direksi dan manajemen.

Silmy Karim menyatakan, pelaksanaan proyek ini sejalan dengan rencana Pemerintah Republik Indonesia yang tengah gencar melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur dan membuka akses pengembangan industri di seluruh wilayah Indonesia.

“Proyek pemanfaatan air laut ini diharapkan menjadi langkah yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air bagi kebutuhan industri di Provinsi Banten khususnya bagi CAP. Ini adalah strategi baru Perseroan untuk mendorong perkembangan bisnis anak usaha yang berpotensi,” ungkap Silmy.

Sementara itu, Direktur Utama PT KTI Agus Nizar Vidiansyah mengungkapkan, proyek pengolahan air laut yang akan dilakukan oleh PT KTI dan CAP ini akan menjadi salah satu sarana pengolahan air laut terbesar di Indonesia karena memiliki kapasitas produksi sebesar 800-1000 liter per second (lps) dengan valuasi nilai proyek mencapai hampir Rp1,5 triliun. Proyek ini direncanakan dapat mulai beroperasi di Tahun 2022.

Baca Juga :  Komunitas Pemuda Kebonsari Gelar Aksi Damai di Depan Gerbang PT KTI

Lebih lanjut Vidiansyah menyatakan bahwa proyek ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala apa pun.

“Kami pun mengimbau kepada jajaran manajemen agar dapat melaksanakan proyek ini dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, itikad baik, dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance),” tuturnya.

Selain di wilayah Banten, PT KTI juga telah berekspansi ke wilayah Gresik, Jawa Timur, dengan memperoleh tender pembangunan dan pengoperasian Sistem Pengolahan Air Minum yang diadakan oleh PDAM Giri Tirta Gresik pada tahun 2018. Proyek ini akan memiliki kapasitas 1000 liter per second dengan nilai investasi Rp618 miliar.

Pada 2018 kinerja PT KTI memperoleh laba bersih sebesar Rp161 miliar dan diproyeksikan laba bersih PT KTI akan meningkat hingga Rp163 miliar di 2019. Sedangkan untuk kapasitas air produksi saat ini 2.400 liter per second dengan target kapasitas air produksi sebesar 3.500 liter per second di 2024. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News