LEBAK – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Sajira, Muncang, Cimarga, dan Leuwidamar mengakibatkan banjir bandang dan menerjang beberapa perkampungan empat kecamatan pada Rabu (22/5/2019) pada pukuul 17.30 WIB. Akibat kejadian banjir bandang tersebut, ratusan rumah, majelis taklim, pondok pesantren, dan jembatan rusak.
Puing-puing material sisa terjangan banjir bandang masih berserakan seperti di salah satu kampung yang terdampak paling banyak, di Kampung Ciberih, Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira. Sebagian besar warga membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa banjir. Tidak hanya itu, warga pun mulai membersihkan peralatan rumah tangga, pakaian, dan menjemur tempat tidur.
Maesaroh salah satu warga Kampung Ciberih, Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira mengatakan, sebelum banjir bandang menerjang Kampung, hujan deras mengguyur sekitar pukul 16.00 WIB. Sekira pukul 17.30 WIB, air mulai naik hingga ketinggian empat meter. Akibatnya, rumah-rumah yang ada di pinggir sungai ikut tergenang dan bahkan ada yang hanyut. Dinding rumah jebol dan ada pula jembatan yang rusak.
“Saat itu semua sedang berkumpul menunggu berbuka puasa. Tiba-tiba air sungai naik dengan cepat, air sungai disertai lumpur masuk ke rumah dan menngancurkan dinding rumah, dapur dan kamar mandi terbawa air,” kata Maesaroh kepada BantenNews.co.id, Kamis (23/5/2019).
Sementara itu Kepala Desa Margaluyu Yahya mengatakan, banjir tersebut terjadi sebelum waktu berbuka puasa. Dia mendengar teriakan air naik dari masyarakat yang tinggal di pinggir sungai. Seketika, Yahya mendatangi lokasi dan air sudah di atas jembatan. Karena itu, dia dan warga lain langsung evakuasi korban banjir ke daerah yang lebih tinggi.
“Banjir terjadi cukup cepat, yakni mulai pukul 17.30-19.00 WIB. Tidak lama tapi dampaknya cukup dahsyat. 50 rumah rusak berat, 30 rumah rusak ringan, satu majelis taklim, dan satu pesantren hanyut dan dua jembatan terputus, ” katanya. (Ali/Red)