PANDEGLANG – Wacana santunan kematian untuk korban tsunami dari pemerintah pusat hingga saat ini belum ada kepastian. Padahal waktunya sudah lebih dari 3 bulan pasca bencana tsunami yang melanda Kabupaten Pandeglang.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengakui, Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang telah melakukan pendataan pada sejumlah ahli waris korban meninggal, namun hingga saat ini bantuan tersebut belum terrealisasikan.
Menurutnya, hal itu lantaran belum adanya kepastian dari Kementrian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.
“Dinas sosial sudah mendata ke bawah, terkait tadi jaminan hidup santunan kematian yang belum cair sampai sekarang,” kata Irna, Senin (29/4/2019).
Irna berharap besar Kemensos RI bisa segera memberikan bantuan tersebut pada para korban menjelang bulan puasa tahun ini. Padahal kata Irna, keluarga korban menunggu bantuan dari pemerintah pusat.
“Harapannya sebelum ramadan tiba sudah bisa mereka (korban bencana tsunami-red) dapatkan. Kehati-hatian boleh, tapi sudah 3 bulan. Palu dan NTB belum cair juga. Jadi tolong sebelum puasa mereka sudah bisa terima,” harapnya
Irna menyebut, sebenarnya bantuan itu tidak sebanding jika harus kehilangan anggota keluarga, setidaknya dengan adanya bantuan itu bisa sedikit meringankan beban para korban.
“Karena mereka ngarep-ngarep dari situ, siapa yang mau kehilangan suami. Hanya dibayar Rp15 juta. Tetapi, mudah-mudahan bisa manfaat buat usaha. Bisa mereka rintis bagi yang masih hidup, jaminan hidup bagi yang korban terdampak,” katanya. (Med/Red)