TANGSEL – Terhitug pada Minggu (21/4/2019) pukul 11.30 WIB data Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU menyebutkan bahwa pasangan Jokowi-Amin mengungguli Prabowo-Sandi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Data tersebut memperlihatkan, dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten hanya Kota Tangsel yang dimenanngkan Jokowi.
Real count sementara Pilpres 2019 di Kota Tangerang Selatan, dari 471 TPS atau 12,33307 persen dari total TPS 3.819 di Tangsel, dengan perolehan suara Jokowi 49.471 dan Prabowo 48.478.
Berikut hasil sementara dari 7 Kecamatan di Tangsel : Ciputat Jokowi 21.143 dan Prabowo 20.058, Ciputat Timur Jokowi 2.825 dan Prabowo 2.904, Pamulang Jokowi 3.948 dan Prabowo 4.963, Pondok Aren Jokowi 4.487 dan Prabowo 3.803, Serpong Jokowi 504 dan Prabowo 204, Serpong Utara Jokowi 8.423 dan Prabowo 6.787, Setu Jokowi 8.141 dan Prabowo 9.759
Jumlah tersebut berbeda tipis. Namun demikian Jokowi belum bisa bernapas lega di Tangsel, sebab masih banyak TPS di setiap kelurahan yang belum di rekap yang bisa jadi suaranya itu lari ke Prabowo.
Melihat data itu pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, untuk Banten dipastikan yang memenangkan pemilu adalah Prabowo, namun menurutnya jika dibedah masing-masing wilayah atau kota ternyata Jokowi itu menang di Tangsel. Sedangkan kota/kabuaten lain kalah.
“Penetuan menang kalah itu kan bukan sekarang tapi nanti pas tanggal 22 Mei diumumkan siapa yang menang dan kalah. Kalo berdasarkan Quick Count itu susah karena dasarnya itu opini publik yang bisa berubah-ubah,” ujar Adi saat dikonfirmasi, Minggu (21/4/2019).
Adi melanjutkan, saat ini data KPU yang baru masuk baru 7 persen dan di Tangsel sendiri masih banyak suara yang belum direkap dari TPS-TPS. Dengan begitu ada kemungkinan di Tangsel Prabowo akan menyusul Jokowi.
“Yang pasti kita harus berpatokan pada KPU yang berdasarkan suara-suara yang ada di TPS, bukan pada Quick Count yang berdasar pada pikiran orang atau pendapat orang yang bisa berubah, dimana TPS diseluruh indonesia diambil secara acak yang dianggap mewakili suara itu yang kemudian jadi hasil dari Quick Count,” tandasnya. (Tra/Ihy/Red)
