SERANG– Sebagai Ibukota Provinsi Banten, Kota Serang menjadi tolok ukur penilaian atas Banten keseluruhan. Beberapa persoalan yang muncul di Kota Serang seperti kekumuhan dan sampah menjadi prioritas dari Pemkot Serang untuk segera diselesaikan.
Asisten Daerah II Kota Serang, Poppy Nopriadi mengatakan Kota Serang setiap harinya memproduksi sekitar 1.500 kubik sampah. Namun, hal ini tidak sebanding dengan kapasitas pengangkutan sampahnya.
“Setiap hari produksi sampak Kota Serang mencapai 1.500 kubik, sedangkan untuk mengangkutnya kita hanya sanggup per harinya 700 kubik,” ujarnya usai membuka acara Edukasi Bank Sampah di Walantaka, Selasa (2/4/2019).
Menurutnya, hal ini disebabkan karena unit truk pengangkut sampah yang dimiliki oleh Kota Serang belum mencukupi kebutuhan idealnya.
“Kota Serang saat ini hanya memiliki 30 unit truk pengangkut sampah, sedangkan idealnya Kota Serang memiliki 150 unit truk pengangkut sampah,”ujarnya.
Akibatnya, kata Poppy, setiap hari Kota Serang selalu memiliki sisa sampah yang tidak terangkut dari hari sebelumnya. Oleh karena itu, lanjutnya, sampah yang ada di Kota Serang tidak ada kesempatan untuk ditumpuk.
“Seperti waktu itu TPSA Cilowong longsor. Kan ditutup, tidak ada pembuangan sampah kesana. Akhirnya yang terjadi di Kota Serang penumpukkan sampah,” ucapnya.(Dhe/Red).