Beranda Peristiwa Tergusur Proyek Tol Serpong – Cinere, Ratusan Kuburan Dibongkar

Tergusur Proyek Tol Serpong – Cinere, Ratusan Kuburan Dibongkar

Petugas Gali Kubur sedang memindahkan jenazah yang makamnya terkena gusuran proyek tol Serpong-Cinere di Jalan Cemara 1, Komplek Andrawina, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Selasa (2/4/2019). (Ihya/bantennews)

TANGSEL – Ratusan kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Cemara I, Komplek Andrawina, Pamulang Barat, dibongkar karena tergusur proyek tol Serpong – Cinere.

Pantauan di lapangan, warga yang mempunyai sanak saudara yang dikuburkan di TPU tersebut beramai-ramai mendatanginya untuk melihat dan membacakan doa. Terlihat, ada beberapa jenazah yang masih utuh tulang-tulangnya serta banyak juga yang sudah menjadi tanah.

“Saya sedih harus melihat kakek dan embahku lagi. Meski sudah menjadi tanah tetap saja auranya itu terasa, apalagi kalo kakek masih utuh kain kafannya. Kalo dibilang ga setuju mah ya ga setuju harus dibongkar gini, tapi mau bagaimana lagi ya mas, ini kan proyek pemerintah, kita ga bisa apa-apa,” kata seorang warga sambil meneteskan air mata saat melihat makam keluarganya itu dibongkar, Selasa (2/4/2019).

 

Sementara itu saat ditemui, pengurus TPU Adi menuturkan, secara pribadi dirinya menolak namun penolakan itu akan berbenturan dengan urusan pemerintah. Menurutnya, minimal yang diinginkan warga yaitu penyediaan pengganti tanah untuk makam itu dipenuhi.

“Pembebasan tanah hibah itu dari pihak tol 6000 meter kalau dijumlahin angka sekitar 50 miliar, tapi yang terkena galian berjumlah 5.963 meter. sedangkan untuk kuburannya berjumlah 400an. Pengerjaan 1 bulan dimulai dari hari ini. Dalam satu hari kita perhitungkan 34 kuburan yang dipindah kalo ngga ada halangan seperti hujan,” kata Adi.

Untuk petugas penggali ada 12 tim, 1 tim berjumlah 4 orang ditambah dengan Amil ada 7 orang. “Kami sistemnya per RW, jadi dibagi dari 1 RW-nya itu 3 RT, nah itu kita bagi sesuai dengan RT-nya jadi biar tidak bingung. Selain itu peralatan juga sudah kami siapkan, dari mulai peti, kain kafan, dan lain-lain,” tandasnya.

Adi melanjutkan, pada saat sosialisasi pemindahan makam itu terlihat warga tidak ada yang menolak. Mereka rata-rata menerima dengan keadaan. (Tra/ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News