CILEGON – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon mencatatkan tren positif pada grafik investasi di Kota Cilegon pada tahun 2018 lalu. Kendati capaian target tersebut di luar proyeksi perolehan, nanti setidaknya peningkatan nilai investasi lebih membaik bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Plt Kepala DPMPTSP Cilegon, Dana Sujaksani mengatakan Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi dan melirik Kota Cilegon sebagai wilayah investasi selain Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Dari rencana investasi kita di 2018, yang terealisasi sebanyak 11 dari 13 perusahaan PMA dengan besaran investasi Rp7,446 triliun. Sedangkan PMDN dari rencana 19 perusahaan, hanya 1 yang terealisasi yaitu cuma Semen Indonesia dengan nilai investasi Rp758 miliar,” ujar Dana ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/1/2019).
Bila mengacu pada nilai investasi PMA yang berjalan hingga 2017 silam yakni sebesar Rp150,76 triliun, maka pada tahun 2018 lalu tercatat sudah terdapat investasi asing di kisaran Rp158,21 triliun dengan kata lain grafik investasi tersebut sudah meningkat sekira 4,7 persen. Senada pula pada PMDN yang pada tahun 2017 silam mencatat Rp26,06 triliun yang berjalan dan terjadi peningkatan sekira 2,9 persen di penghujung 2018 dengan peningkatan nilai investasi menjadi Rp26,86 triliun.
Dari secara keseluruhan investasi itu, saat ini Kota Cilegon setidaknya sudah mencatatkan Rp185,07 triliun, dengan laju pertumbuhan investasi yang meningkat sekira Rp8,24 triliun atau 4,66 persen dari tahun 2017 lalu di angka Rp176,82 triliun.
“Kita kan selama ini banyak menunggu potensi investasi dari pusat. Karena kan rencana investasi itu berdasarkan izin prinsip yang dikeluarkan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Minimnya realisasi dari perencanaan proyeksi investasi itu terjadi, lebih dipengaruhi kepada situasi perekonomian di negara kita. Jadi tidak ada kaitannya dengan koordinasi antara pusat dan daerah,” terangnya.
Masih menurut Dana, pada tahun 2019 ini sendiri DPMPTSP Kota Cilegon menargetkan perolehan investasi itu akan kembali mengalami peningkatan di kisaran Rp5,75 triliun. Jumlah itu berpeluang akan lebih meningkat lantaran pihaknya meyakini proyeksi di 2018 akan segera terealisasi di tahun ini.
“Seperti investasi PMDN yang kita targetkan Rp38 triliun dari 13 perusahaan pada 2018 lalu, namun baru hanya terealisasi sekitar Rp798 miliar dari 1 perusahaan saja. Jadi semuanya masih berjalan,” terangnya dengan nada optimis. (dev/red)
