JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyarankan KH Ma’ruf Amin untuk total berkampanye dengan menyasar akar rumput NU, dalam safari politik yang akan dilakukannya selama sepekan di Provinsi Banten dan Jawa Timur.
“Kiai Ma’ruf harus memanfaatkan waktu tiga bulan ini untuk berkampanye door to door menyapa masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin. Perlu usaha keras untuk meningkatkan kepedulian mereka, karena menurut survei, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf lemah di Jawa Barat dan Banten,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/1/2019).
“Kiai Ma’ruf adalah figur ulama besar NU. Jadi jika grass root NU digerakkan dengan maksimal, maka akan bisa menggenjot elektabilitasnya. Rasa ke NU-an akan menyolidkan kaum santri terutama yang berbasis NU dalam mendukung kiai Ma’ruf,” katanya lagi.
Calon wakil presiden Jokowi, KH Ma’ruf Amin, akan melakukan safari politik ke Banten dan Jawa Timur pada pekan ini. Hari ini Kiai Ma’ruf akan akan menghadiri acara Istighosah dan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Bismillah Barubuk, daerah Padarincang. Setelah itu, Kiai Ma’ruf menghadiri deklarasi dan pelantikan pengurus DPD Banten Organisasi Barisan Nusantara (Barnus) di Jalan Syeikh Nawawi Al Batani, Serang, Banten. Esok harinya, mustasyar PBNU itu akan roadshow ke Trenggalek, Tuban, Lamongan, dan Nganjuk, Jawa Timur.
Di Jawa Timur, Kiai Ma’ruf akan bertemu relawan hingga bersilaturahmi dengan para kiai. Ma’ruf juga menyebut setelah tahun baru ingin menyapa masyarakat di Jawa Timur yang belum pernah dikunjunginya.
Ujang menjelaskan, Kiai Ma’ruf harus memasifkan kampanye dengan pendekatan keulamaan yang menjadi ciri khas Kiai Ma’ruf. Pendekatan program juga perlu dilakukan, utamanya program-program penjaminan kesejahteraan. Seperti sempat disampaikannya saat debat kandidat 17 Januari lalu, bahwa masyarakat perlu diberikan pemahaman yang tepat tentang agama tetapi mereka perlu diberi santunan jika mereka membutuhkan.
“Kiai Ma’ruf harus melakukan pendekatan rasionalitas. Contohnya, jika mereka membutuhkan makanan, maka dalam tanda kutip, makananlah yang harus diberikan, jangan beri yang lain,” kata Ujang.
Pendekatan door to door dianggap penting, karena Ujang melihat kecilnya suara Jokowi-M’ruf di Jawa Barat dan Banten kemungkinan disebabkan oleh maraknya hoax di dua provinsi ini. “Makanya serang melalui darat dengan turun langsung ke lapangan. Paparkan konsep kesejahteraan, termasuk program yang sudah sukses dilakukan Jokowi dalam program PKH, KIS, KIP, dan lain-lain,” sambungnya.
Khusus untuk kalangan pesantren, Kiai Ma’ruf bisa menyosialisasikan pengembangan entrepreneur di kalangan santri atau rencana pemberian beasiswa kepada para santri agar bisa kuliah hingga ke luar negeri.
Membangun narasi optimisme, kata Ujang, juga penting disampaikan menggunakan tolok ukur dan pijakan kinerja Jokowi selama lima tahun terakhir serta berangkat dari kepuasan masyarakat terhadap Jokowi.
“Catatannya, Kiai Ma’ruf harus menyosialisasikan keberhasilan-keberhasilan Jokowi dengen lebih soft untuk menghindari bully-an dan gorengaan pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi,” ujar Ujang. (You/Red)