SERANG – Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim akan membangun 1.033 rumah yang rusak akibat tsunami di Kabupaten Pandeglang. Hal tersebut disampaikan Gubernur saat melakukan Road Show pasca Tsunami di Banten, Rabu (16/1/2019).
Selain rumah warga, Wahidin memberikan bantuan untuk perbaikan kantor desa terdampak. Tiap perbaikan kantor desa terdampak masing-masing sebesar Rp50 juta. Bantuan akan disalurkan di Desa Panimbang Jaya, Desa Mekarjaya, Desa Gombong, Desa Mekarsari, Desa Citeureup, Desa Tanjungjaya di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Bantuan diberikan secara langsung oleh Gubernur Banten didampingi Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Hazrumy, Pj Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Ino S. Rawita, Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita, Komandan Kodim 0601 Pandeglang Letkol Inf Denny Juwon Pranata serta ASN Pemprov Banten dan Pemkab Pandeglang yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Kita akan selalu bersama dan kami ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara saudara sekalian,” ujar pria yang akrab disapa WH tersebut.
Selain itu WH meminta OPD terkait agar segera mendata secara rinci kerugian yang diderita oleh masyarakat. “Jangan ada yang terlewat. Supaya bisa dirinci dan selesai semua,” ujarnya.
Diketahui usai berakhirnya status tanggap bencana tsunami oleh Pemerintah Provinsi Banten hingga 9 Januari 2019 kemarin, Gubernur Banten Wahidin Halim langsung memimpin rapat seluruh OPD untuk memastikan seluruh korban bencana tsunami telah mendapat perawatan.
Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita menyampaikan, rumah yang rusak hasil validasi sebanyak 1.033, terdiri dari 209 rusak ringan, 115 rusak sedang, rusak berat 162, dan rusak total sebanyak 547. “Bantuan dari Provinsi Banten bukan kali ini saja, dari awal bencana juga sudah hadir bersama kami di lapangan. Dan untuk rumah rusak ringan nanti akan dibantu juga oleh Pemerintah Provinsi Banten,” ujar Bupati.
Selanjutnya Bupati menyampaikan data pengungsi korban tsunami saat ini 2.645 jiwa dari 33 ribu pengungsi dari awal kejadian. Jumlah ini, merupakan update tanggal 10 Januari.
“Mereka saat ini memang ada yang berdiam di ponpes, peribadatan, dan keluarganya. Mereka sudah tidak sabar, agar huntara segera selesai. 100 unit huntara di Kecamatan Sumur sudah hampir terbangun, selanjutnya akan beralih ke Labuan, kami sudah mengusulkan,” ujar Bupati. (You/Red)