SERANG – Beberapa warga binaan Rutan Kelas IIB Serang tampak sibuk menyirami tanaman cabai yang sudah mulai berbuah. Sebagian lagi tampak melempar pakan ikan yang langsung disambar oleh lele dan nila.
Sepetak lahan kosong seluas 20×10 meter di dalam dinding-dinding tinggi dan kawat berduri itu kini berubah jadi perkebunan mungil yang produktif. Area sempit itu ditanami pelbagai sayuran. Selain cabai, ada bayam, kangkung, sawi, dan tomat. Beberapa bahkan ditanam dengan metode hidroponik untuk mengakali tempat.
Tidak hanya dijadikan kebun, area sempit itu juga disulap jadi tempat budidaya ikan lele dan nila. Mereka disimpan di bak plastik dengan panjang 2×3 meter yang dilapisi terpal. Kolam itu juga dipasang aerator yang menghasilkan gelembung di kolam agar ikan mendapat tambahan pasokan oksigen.
Kepala Rutan Kelas IIB Serang, Marthen Butar Butar mengatakan, dibuatnya kebun kecil dan kolam budidaya ikan ini merupakan bentuk dukungan program ketahanan pangan nasional. Fungsi lainnya, yaitu memberdayakan warga binaan agar terampil berkebun dan beternak ikan.
“Kami ingin memberikan bekal keterampilan nyata kepada warga binaan yang dapat mereka manfaatkan saat kembali ke masyarakat,” kata Marthen, Jumat (17/1/2025).
Sayur-mayur yang mulai tumbuh subur dan ikan-ikan segar kemudian dipanen dan dimasak di dapur Rutan untuk jadi bahan baku masakan bagi warga binaan.
“Kita olah sendiri di dapur untuk disajikan ke mereka (warga binaan) . Kalau panen nanti perkiraan kita hasilnya lumayan, sayuran itu bisa 10 sampai 15 kilogram panennya, kalau ikan panennya bisa 15 sampai 20 kilogram sekali panen,” ujar Marthern.
Pemanfaatan lahan ini, diharapkan Marthe bisa menjadi inspirasi bagi lembaga lain agar bisa memanfaatkan lahan kosong yang tidak berguna, berubah jadi lahan yang produktif.
Karena selain membantu menambah keterampilan warga binaan dalam hal berkebun, mereka juga bisa menikmati hidangan sayur dan ikan segar yang mereka rawat dan jadi meningkatkan kemandirian pangan di lembaga pemasyarakatan.
“Jadi selain memberikan manfaat bagi para warga binaan, hasil sayuran ini juga bisa jadi bukti pemanfaatan lahan terbatas itu tetap bisa menghasilkan produk pertanuan yang bermanfaat dan bergizi. Ke depan mudah-mudahan kita bisa meningkatkan hasil produksi dan menambah varietas sayuran yang ditanam,” tuturnya.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Usman Temposo