Beranda Hukum Ini Kronologi Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Ini Kronologi Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto.

Jakarta – Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengungkap kasus penembakan bos rental mobil mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang pada Kamis (2/1/2025) lalu.

Kapolda Suyudi menyebut bermula dari kasus penggelapan kendaraan yang ditangani Polda Banten. Berdasarkan LP/B/1/2024/SPKT./POLSEK RAJEG/ POLRES KOTA TANGERANG tanggal 2 Januari 2025 yang diterima oleh Polsek Rajeg, Polresta Tangerang.

Suyudi menerangkan laporan tersebut dilayangkan Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Raya Rajeg, Desa Mekarsari, Kabupaten Tangerang.

Dugaan penggelapan mobil Honda Brio warna oranye bernomor polisi B 2694 KZO yang terjadi di tempat rental CV Makmur Raya pada 2 Januari 2025, pukul 00.15 WIB.

Berdasarkan hasil penyelidikan, mobil Honda Brio disewa oleh AS, warga Pandeglang, dari CV Makmur Raya yang berlokasi di Taman Raya Rajeg Blok I, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Ternyata, AS menyewa kendaraan dari CV Makmur Raya dengan menggunakan KTP dan Kartu Keluarga palsu. Mobil yang disewa AS tersebut selanjutnya diserahkan kepada IH (DPO) yang juga menyiapkan dokumen palsu AS untuk syarat menyewa kendaraan.

“AS ini menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO,” ujar Suyudi saat konferensi pers.

Mobil rental Honda Brio yang disewa AS tersebut sempat beberapa kali berpindah tangan atau dijual. Pertama, AS menyerahkan kepada IH (DPO) untuk dijual kepada RH (DPO) seharga Rp23 juta.

Selanjutnya RH menjual mobil tersebut kepada IS seharga Rp33 juta. Kemudian, dari IS, kendaraan tersebut kembali dijual kepada AA yang merupakan oknum TNI AL, melalui perantara SY dengan harga Rp40 juta.

Usai terjadi transaksi, AA langsung membawa mobil tersebut. Ketika berada di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, bos rental mobil menemukan kendaraan miliknya.

Baca Juga :  Terima Duit Kasus Narkoba, Kapolres Bandara Soetta Dipecat Tidak Hormat

Hal itu berdasarkan dari deteksi GPS yang ada di mobil tersebut, mulanya ada 3 buah GPS di mobil tersebut. Namun hingga terakhir kali hanya 1 GPS yang masih aktif.

Saat itu bos retal berinsial IA menyetop mobil miliknya yang saat itu sudah berada di tangan AA. IA kemudian mencoba berbicara dengan AA bahwa Honda Brio yang digunakannnya merupakan milik rentalnya.

Namun, seorang ajudan berpangkat KLK berinisial B yang diduga salah tanggap, melihat IA merangkul AA langsung menabrakan mobilnya ke arah kerumunan. B mengira, saat itu AA sedang dikeroyok.

Usai menabrakan mobil ke arah kerumunan, B langsung menembakan senjata ke arah IA, hingga akhirnya IA meninggal di tempat.

Penulis: Ade Faturohman

Redaktur : Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News