SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten tahun 2024 mencapai 76,35 poin atau naik 0,58 dibandingkan tahun lalu.
Kepala BPS Banten, Faizal Anwar mengatakan, pembangunan manusia di Provinsi Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang ditandai dengan meningkatnya IPM. Bahkan, tahun ini, IPM Banten masuk tujuh besar nasional.
“Pada tahun 2024, IPM Banten telah mencapai 76,35 atau meningkat 0,58 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 75,77. Dan masuk tujuh besar nasional,” kata Faizal, Selasa (3/12/2024).
Dijelaskam Faizal, selama periode 2020–2024, IPM Banten rata-rata meningkat sebesar 0,65 persen per tahun. Dari 74,41 pada tahun 2020 menjadi 76,35 pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, IPM Provinsi Banten mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023, yaitu sebesar 0,58 poin atau 0,77 persen.
“Peningkatan IPM 2024 terjadi pada semua dimensi pembentuk IPM. Pada dimensi umur harapan hidup bayi yang lahir pada tahun 2024 sebesar 74,97 tahun, meningkat 0,20 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya,” jelasnya.
“Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun,” sambung Faizal.
Selama periode 2020 hingga 2024, lanjut Faizal, UHH telah meningkat sebesar 0,85 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,29 persen per tahun.
“Pada tahun 2020, UHH Banten adalah 74,12 tahun dan pada tahun 2024 mencapai 74,97 tahun. UHH tahun 2024 meningkat 0,20 tahun atau 0,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020–2023 yang sebesar 0,29 persen per tahun,” ucapnya.
Pada dimensi pengetahuan, Faizal mengungkapkan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun pada tahun 2024 meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kata lain HLS meningkat dari 13,09 tahun menjadi 13,10 tahun.
“Sementara, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 9,15 tahun menjadi 9,23 tahun pada tahun 2024,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil survei BPS Banten, dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu HLS penduduk usia 7 tahun ke atas dan RLS penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2020 hingga 2024, HLS Provinsi Banten rata-rata meningkat 0,41 persen per tahun, sementara RLS meningkat rata-rata 0,95 persen per tahun. HLS tahun 2024 meningkat 0,01 tahun atau 0,08 persen dibandingkan tahun 2023, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020 – 2023 yang sebesar 0,51 persen.
Sementara itu, RLS tahun 2024 meningkat 0,08 tahun atau 0,87 persen dibandingkan tahun 2023, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020–2023 yang sebesar 0,97 persen.
Pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan pada tahun 2024 meningkat Rp496 ribu atau 3,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan.
Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) Provinsi Banten mencapai Rp13,10 juta per tahun. Capaian ini meningkat Rp496 ribu atau 3,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020–2023 yang sebesar 1,74 persen per tahun.
Pada tahun 2024, capaian IPM di Kota Tangerang Selatan sebesar 84,16 dengan status pembangunan manusia sangat tinggi (IPM ≥ 80). Selain Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang juga memiliki status pembangunan manusia yang sama, dengan capaian IPM sebesar 81,53.
Sementara itu, lima kabupaten/kota di Provinsi Banten berstatus pembangunan manusia tinggi (70 ≤ IPM < 80). Kabupaten/kota yang memiliki status pembangunan manusia sedang (60≤IPM<70) yaitu Kabupaten Lebak dengan nilai IPM mencapai 68,33.
Penulis: Tb Moch. Ibnu Rushd
Editor: TB Ahmad Fauzi