CILEGON – Pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Cilegon nomor urut 1, Robinsar-Fajar menang telak dalam perhitungan cepat atau quick count dari lembaga survey Indikator Politik.
Dari sekitar 99 persen suara yang masuk pada Rabu (27/11/2024) sekira pukul 20.30 WIB, Robinsar-Fajar memperoleh 51,07 persen membawahi Helldy-Alawi 27,58 persen dan Isro-Uyun 21,08 persen. Perolehan itu menunjukan paslon nomor urut 1 jauh mengungguli lawan-lawannya.
Ketua Dewan Pertimbangan DPD II Partai Golkar Cilegon Tb Iman Ariyadi meyakini telah mengantongi kemenangan atas perolehan suara Robinsar-Fajar yang sangat signifikan dalam Pilkada 2024.
Namun, karena kemenangan Robinsar-Fajar ini baru dari hasil perhitungan cepat pihaknya juga akan tetap mengawal sampai KPU Kota Cilegon mengumumkan secara resmi.
“Iya (kemenangan sudah di kantong-red). Saya kira teruslah dikawal. Kita sudah punya data saksi di masing-masing TPS. Data itu tentu kita pegang, data manual yang ditandatangani saksi semua tinggal rekapitulasi kecamatan dan KPU. Kalau menurut saya tidak ada persoalan karena selisihnya cukup jauh,” katanya usai deklarsi kemenangan di gedung ASA Sport Center.
Menyikapi kemenangan paslon andalannya tersebut, Iman mengajak kepada dua paslon lainnya yakni Helldy-Alawi dan Isro-Uyun serta semua pihak untuk berlapang dada menerima hasil dan keputusan nanti. Menurutnya, kalah dan menang adalah pemandangan yang sangat biasa dalam pertarungan politik.
“Saya berharap kepada kedua pasangan lainnya bahwa ini kompetisi biasa dalam politik, ada kalah, ada menang. Artinya, Robinsar-Fajar bukan musuhan dengan Helldy-Alawi, Isro-Uyun, enggak. Saya kira itu biasa dalam politik dan lebih bagus adalah kerja sama,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Cilegon Ratu Ati Marliati. Ia menyampaikan sikap lapang dada terhadap hasil Pilkada 2024 merupakan hal penting yang harus dimiliki semua kandidat. Bahkan, ia juga mencontohkan dirinya sendiri yang menerima kekalahan atas Helldy-Sanuji pada Pilkada 2020 lalu
“Yang paling penting adalah kita dalam pertarungan politik ini harus legowo. Seperti saya 3,5 tahun lalu, kita menerima keputusan itu. Kita harus menerima bahwa ini hasil demokrasi yang cukup bagus,” ujarnya.
Penulis: Maulana
Editor : TB Ahmad Fauzi