LEBAK – Warga Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, bertaruh nyawa melintasi jembatan gantung Leuwiawi yang roboh. Hal itu lantaran jembatan tersebut menjadi akses penghubung ke desa lainnya.
Berdasarkan pantauan BantenNews.co.id di lapangan, baik masyarakat dan pelajar terpaksa mempertaruhkan nyawa melintasi kontruksi jembatan yang sudah dalam kondisi miring, yang sangat membahayakan.
Di sisi lain, ada juga warga yang langsung menyebrangi Sungai Ciujung tersebut untuk bisa sampai kelokasi tujuan.
Dafa, salah seorang siswa mengatakan jika dirinya setiap hari berangkat sekolah melewati jembatan gantung tersebut. Berhubung jembatannya rubuh, dirinya bersama teman lainnya terpaksa harus menyeberangi sungai.
“Terpaksa kami harus menyeberangi sungai karena jembatan yang rusak tidak bisa dilalui,” kata Dafa saat ditemui di lokasi, Jumat (15/11/2024).
Sementara Kepala Desa Parakanbeusi, Pulung mengatakan, bahwa jembatan yang ambruk berusia sekitar 15 tahun dan kondisinya sudah rapuh.
“Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan tersebut menjadi akses utama bagi warga yang ingin menuju pasar atau kota. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah agar jembatan ini segera diperbaiki,” kata Pulung.
Ia mengungkapkan, jika pihak desa sudah mengerahkan Linmas untuk menjaga anak-anak yang melewati sungai agar tidak terjadi kecelakaan.
“Kami khawatir jika ada anak-anak yang terjatuh atau terseret arus sungai,” imbuhnya.
Ia berharap, agar pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan gantung Leuwiawi tersebut, agar aktivitas warga bisa berjalan lancar.
“Semoga Pemkab Lebak segera memperbaiki jembatan tersebut demi keselamatan warga, terutama anak-anak sekolah yang sangat terganggu dengan kondisi jembatan gantung tersebut,” katanya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd