Beranda Pemerintahan Miliaran Paket Gagal Lelang, Barjas Cilegon : Bukan Pengaruh Defisit

Miliaran Paket Gagal Lelang, Barjas Cilegon : Bukan Pengaruh Defisit

Tangkapan layar tender gagal di Pemkot Cilegon. (Foto: Istimewa)

CILEGON – Sebanyak lima paket pekerjaan pada anggaran reguler tahun 2024 yang tersebar di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintahan Kota (Pemkot) Cilegon gagal lelang.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Setda Kota Cilegon, Sam Wangge mengatakan, paket pekerjaan yang gagal lelang itu terdiri dari pembangunan infrastruktur fisik dan pengadaan jasa konsultasi.

“Tersebar di Perkim 1 yaitu pemeliharaan air mancur Alun-alun, pengadaan jasa konsultan review site plan Situ Rawa Arum. Kemudian pembangunan (gedung) Kesbangpol, ada jasa konsultan, penelitian, pengkajian adendum dokumen lingkungan di TPS Bagendung, dan pembangunan ruang laboratorium Panggung Rawi, itu dari DAK (Dana Alokasi Khusus),” katanya saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/11/2024).

Sam mengungkapkan, total nilai dari 5 paket pekerjaan yang gagal lelang di anggaran reguler tahun 2024 itu mencapai sekitar Rp8 miliar.

Ia juga mengklaim, penyebab gagal lelang beberapa paket pekerjaan itu bukan berkenaan dengan defisit keuangan daerah, melainkan keterbatasan waktu.

“Sebabnya waktu pelaksanaan sudah tidak memungkinkan lagi. Sehingga kalau kita mau tender lagi nggak mungkin. Nggak mungkin kekejar hingga akhir tahun. Total semuanya sekitar Rp8 miliar yang gagal,” ungkapnya.

“Konteksnya bukan defisit ya, tapi kondisi saat ini saja, karena tidak ada pernyataan resmi terkait dengan defisit. Itu hanya bincang-bincang orang-orang saja. Ini tidak ada kaitannya dengan defisit, ini hanya proses pengadaannya saja di Barjas itu ada beberapa paket yang tidak dilaksanakan,” sambung Sam.

Sementara, diketahui total jumlah paket pekerjaan pada anggaran reguler tahun 2024 per Oktober yang masuk dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) terdapat 6.250 paket dengan nilai sekitar Rp600 miliar.

“2024 paket semua itu ada 6.250 paket per Oktober. Ini masih berkembang terus, data fiksasi nanti di Desember baru ketahuan ada berapa paket semuanya. Di Sirup itu total nilai paketnya kurang lebih Rp600 miliar,” tutup Sam.

Penulis : Maulana
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News