PANDEGLANG – Usai mengunjungi Kabupaten Lebak, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto melakukan kunjungan ke Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Rabu (13/11/2024).
Kunjungan tersebut untuk melihat pengembangan potensi pariwisata dan kesiapan bahan baku untuk program makan siang bergizi.
Dalam kesempatan itu, Mendes PDT sempat mengunjungi beberapa stand kerajinan tangan di antaranya kerajinan batik tulis, anyaman tas dari daun pandan dan budidaya ikan mas Si Nyonya.
Bahkan, Yandri juga mengaku sangat tertarik dengan budidaya ikan mas Si Nyonya dan berencana akan membelinya. Selain akan membeli ikan mas, sang menteri juga sempat membeli tikar dari anyaman daun pandan untuk dibawa pulang.
Terkait agenda kunjungannya ke Pandeglang, Mendes Yandri mengatakan, kedatangannya untuk mengetahui potensi yang ada di desa-desa. Potensi itu diharapkan mendukung program Presiden Prabowo Subianto.
“Saya minta kepada Bupati, Camat, Kepala Desa dan Pendamping Desa agar memetakan potensi desanya masing-masing. Dalam rangka mensukseskan perintah Pak Prabowo soal swasembada pangan, lebih penting lagi persiapan bahan baku untuk makan siang bergizi,” kata Yandri usai kegiatan.
Ia juga meminta pada Bupati Pandeglang dan jajarannya agar memanfaatkan semaksimal mungkin potensi di desa masing-masing.
“Jangan sampai desa yang subur ini terlena dengan situasi yang ada, tidak meningkatkan kapasitasnya. Tidak meningkatkan kualitasnya untuk menyambut (program) makan siang bergizi,” ucap Yandri.
Yandri juga berharap, potensi pangan lokal dalam mendukung program makan siang bergizi dapat dimaksimalkan.
“Pandeglang jangan sampai impor cabe, bawang, kacang, beras. Kalau bisa bahan baku untuk makan siang bergizi muatan lokalnya kalau bisa di atas 80 persen,” tegasnya.
Sementara Kepala Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Wahyu Kusnadiharja mengatakan di wilayahnya memiliki beberapa potensi di antaranya, budidaya ikan mas Si Nyonya, kerajinan anyaman daun pandan dan batik tulis.
Di sisi lain, lanjut Wahyu, desanya juga menemukan beberapa kendala, khususnya dalam pengembangan budidaya ikan mas Si Nyonya. Salah satunya belum tersedianya gedung untuk karantina ikan. Padahal permintaan ekspor ikan mas tersebut cukup tinggi.
“Permintaan ekspor dari Arab Saud sekitar 150 ekor, dari Singapura juga ada dan terakhir dari Kuala lumpur, Malaysia. Mereka sudah meminta untuk ekspor, namun kami terkendala belum memiliki gedung karantina,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Desa Bandung siap mendukung program makan siang gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo. Salah satunya dengan mempersiapkan bahan baku yang berasal dari desa itu.
“Kami di sini ada padi, peternakan ikan, peternakan ayam boiler. Semuanya sudah akan dapat kami koordinasikan untuk mempersiapkan perintah Presiden soal makan siang gratis,” tegasnya.
“Kami semua Kepala Desa se-Kabupaten Pandeglang akan mendukung program skala prioritas dari Presiden Prabowo,” tambahnya.
Penulis : Memed
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd