CILEGON – Pasangan calon kepala daerah Kota Cilegon nomor urut 3, Isro-Uyun menyoroti soal rasio capaian angka kemiskinan yang meleset jauh dari target RPJMD.
Isro mengatakan berdasarkan data, di 2023 harusnya Kemiskinan di Cilegon di angka 3,2 persen. Namun hal itu tak sesuai dengan yang direncanakan sesuai target.
“Ini mejadi salah satu indikator kinerja yang tidak mencapai target Pemerintah kota di Tahun 2023 dengan capaian 79% meleset dari target,” katanya, Jumat (1/11/2024).
Isro menyatakan, angka kemiskinan yang masih tinggi di Kota Cilegon itu merupakan persoalan penting yang harus segera dituntaskan. Ia tak ingin yang kaya semakin jaya dan yang miskin semakin tenggelam dalam kemiskinan.
“Jangan lupa bahwa ketimpangan sosial di Cilegon sangat tinggi. Dengan indeks GINI RASIO sebesar 0,362 terparah nomor 2 di Banten setelah kota Tangerang. Pemerintahan gagal mensejahterakan masyarakat miskin Cilegon,” ujarnya.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Uyun menawarkan sejumlah program yang bertujuan menciptakan pemerataan dan berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terangkum dalam visi Cilegon Maju.
“Terdapat program kesejahteraan, di antaranya peningkatan kesejahteraan guru honorer dan guru madrasah sebesar Rp1 juta per bulan,” ucapnya.
Selain itu, Uyun juga menawarkan program peningkatan kesejahteraan pengurus sosial masyarakat sebesar Rp1 juta per bulan untuk pengurus DKM, peningkatan kinerja layanan Puskesmas dan respon cepat kesehatan masyarakat 24 jam layanan call sehat, kenaikan honorarium RT/RW, kader Posyandu, Linmas dan Tagana,
“Serta Rp350 ribu honor tenaga pemandi jenazah dan marbot masjid per bulan. Pembinaan terhadap kepemudaan dan Risma juga kita perhatikan,” tutupnya. (STT/Red)