KAB.SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta kepada seluruh kader Posyandu untuk mensosialisasikan hidup sehat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan penyebaran DBD sering kali mengalami peningkatan pada saat peralihan musim dari kemarau ke hujan. Untuk itu, pihaknya membita kepada kader Posyandu untuk aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi keoada masyarakat.
“Saya (juga) meminta kader Posyandu dapat turut serta dalam mengantisipasi wabah DBD. Dan harus sering turun ke masyarakat melakukan sosialisasi,” kata Tatu saat ditemui usai acara peningkatan kapasitas kader Posyandu di Pemkab Serang, Kamis (31/10/2024).
“Mereka harus mensosialisasikan ke masyarakat, seperti nggak boleh ada genangan air yang menimbulkan jentik nyamuk,” sambungnya.
Selain itu, Tatu menilai, masyarakat juga masih harus diberi pengertian jika fogging dilakukan jika ditemukan kasus DBD. Padahal, hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan.
“Jadi harus dibangun kesadaran masyarakat untuk kebersihan lingkungannya itu, dan ini susah enggak gampang merubah (pola pikir),” ucapnya.
Tatu juga yakin, peran kader Posyandu dalam melakukan sosialisasi hidup sehat dapat merubah pola pikir masyarakat.
“Tapi kalau mereka (Kader Posyandu) terus sosialisasi, semua bicara, ya Insya Allah jadi berubah,” katanya.
Di sisi lain, Tatu juga mengapresiasi kinerja kader Posyandu yang berhasil menekan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Serang.
Meskipun begitu, Tatu mengaku, APBD Kabupaten Serang hanya menganggarkan Rp7 miliar untuk insentif kader Posyandu per tahun. Hal itu juga dinilai masih rendah, mengingat total kader mencapai 7 ribu orang.
“Tentunya ucapan terima kasih kita kepada mereka, karena ya dengan insentif yang masih kecil belum memadai tapi alhamdulillah mereka masih semangat,” ujarnya.
(Mir/Red)