Beranda Pariwisata Ketapang Urban Aquaculture, Wisata dan Belajar Budi Daya Mangrove di Mauk

Ketapang Urban Aquaculture, Wisata dan Belajar Budi Daya Mangrove di Mauk

Pemandangan di spot foto sky deck di dalam kawasan Ketapang Urban Aquaculture. (Dheicka)

KAB. TANGERANG – Pernah berkunjung ke Ketapang Urban Aquaculture ? Kalau belum, ayo kita eksplor lebih dalam destinasi kawasan mangrove dan ekowisata yang layak menjadi agenda pengisi akhir pekan untuk disinggahi ini.

Terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, hidden gem ini menjadi salah satu tempat wisata bagi warga Tangerang yang ingin bersantai sekaligus mengetahui cara budi daya mangrove. Berbagai spot foto menarik dan beberapa fasilitas yang memadai ada di sana.

Pada tahun 2016 lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memiliki program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (GERBANG MAPAN). Membuat tempat yang awalnya merupakan tambak kosong disulap menjadi kawasan konservasi dengan ditanami pohon bakau hingga saat ini.

“Kalau pengerjaan mulai dari tahun 2016, saat Pemkab Tangerang memiliki program GERBANG MAPAN. Yang semula tambak kosong belum ada tanaman mangrove, tahun 2016 mulai ditanami pohon mangrove sebanyak 1,6 juta pohon yang tertanam dengan 17 jenis pohon mangrove,” ungkap Hasan, Kepala Unit (Kanit) pengelola Ketapang Urban Aquaculture Rabu (23/08/2024) kemarin.

Kawasan konservasi yang diresmikan pada 14 Januari 2023 lalu oleh Pemkab Tangerang tersebut memiliki luas wilayah 26,9 hektare. Meliputi pemukiman sekitar, rumah pelangi, tempat pelelangan ikan, budi daya udang serta ikan, dan kios Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hasan berharap, ke depan adanya pembaharuan atau inovasi di kawasan konservasi ini supaya menghindari kejenuhan bagi para pengunjung. Mengingat belum tersedianya wahana bermain untuk anak di dalam areal tersebut.

“Dari pengelola sendiri harapannya harus ada pembaharuan. Karena yang namanya tempat wisata harus dinamis dan berinovasi, minimal tiga sampai enam bulan harus ada sesuatu yang baru. Terutama penambahan wahana, karena itu yang dikeluhkan pengunjung,” tambahnya.

Pintu gerbang masuk Ketapang Urban Aquaculture. (Dheicka)

Banyak instansi perusahaan maupun lembaga pendidikan yang menjadikan Ketapang Urban Aquaculture ini sebagai tempat kunjungan sekaligus tempat belajar budi daya mangrove.

Ketapang Urban Aquaculture dibuka setiap hari dengan waktu tertentu. Hari Senin sampai Jumat mulai pukul 8 pagi hingga pukul 6 sore, pada Sabtu dan Minggu dari pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam. Dengan dikenakan biaya masuk perorang sebesar Rp15 ribu, dan biaya parkir motor sebesar Rp8 ribu, parkir mobil Rp10 ribu, anda sudah bisa mencuci mata dengan pengalamn baru di kawasan wisata ini.

(mg-Dka/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News