CILEGON – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang memperkirakan musim hujan di Kota Cilegon akan dimulai pada pertengahan November 2024.
Hal itu diungkapkan Ketua Pokja Pelayanan Data dan Informasi Stasiun Meterologi Maritim Merak, Tatang Rusmana berdasarkan pembagian Zona Musim (ZOM) dari BMKG.
Tatang mengungkapkan, dalam pembagian ZOM Kota Cilegon masuk dalam zona 164 atau di wilayah utara. Berdasarkan data tersebut, musim hujan diperkirakan bakal dimulai pada dasarian II November 2024.
“Kalau dari peta ZOM-nya itu sudah kelihatan kalau Cilegon itu masuk ke wilayah utara. Kalau di peta zona musimnya itu masuk di zona 164. Zona 164 kalau dari klasifikasi warnanya perkiraannya di dasarian II bulan November. Dasarian II dimulai dari tanggal 11-20,” katanya kepada BantenNews.co.id beberapa hari lalu.
Tatang menjelaskan, dalam prakiraan awal musim hujan, BMKG telah mengklasifikasikan setiap daerah di Banten. Setidaknya, berdasarkan data di Banten terdapat 6 ZOM yang telah diprediksi bakal musim hujan.
” ZOM 163 September dasarian II di Serang daerag Baros, ZOM 162 dasarian II di Serang daerah Anyer bagian selatan, Cinangka, Ciomas, Gunungsari bagian barat, Mancak bagian selatan, Pabuaran bagian barat, Padarincang, ZOM 167 di Serang daerah Jawilan, Kopo, ZOM 166 dasarian III Oktober di Kota Serang daerah Cipocok Jaya, Taktakan, Walantaka, Bandung, Binuang, Carenang, Cikande, Cikeusal, Gunungsari, Kibin, Kragilan, Mancak, Pabuaran, Pamarayan, Petir, Tunjung Teja, Waringinkurung,” terangnya.
“Selanjutnya ZOM 164 dasarian II November di Serang daerah Bojonegara, Kramatwatu, Puloampel, Waringinkurung bagian utara, dan ZOM 165 dasarian III Desember di Kota Serang daerah Kasemen, Pontang, Serang, Taktakan bagian utara, Ciruas,” sambung Tatang.
Oleh karena itu, Tatang berharap dengan telah rilisnya prakiraan awal musim hujan di Banten masyarakat dapat lebih mempersiapkan sebaik-baiknya.
“Diimbau kepada masyarakat agar bersiap-siap menghadapi musim hujan tahun ini. Lingkungan dibersihkan, jangan ada sampah menumpuk supaya tidak ada bencana banjir,” tutupnya.
(STT/Red)