Beranda Pendidikan FISIP Untirta Gelar Proyek Kemanusiaan di Baduy

FISIP Untirta Gelar Proyek Kemanusiaan di Baduy

Mahasiswa Fisip Untirta foto bersama. (Foto: Fisip Untirta)

SERANG– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar proyek kemanusiaan di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Proyek tersebut bertajuk ‘Membangun Masyarakat Desa Baduy’.

Program tersebut diikuti sebanyak 40 maahasiswa Fisip Untirta dan dilaksanakan selama satu semester. Mahasiswa akan melakukan kegiatan terjadwal mulai dari observasi mendapatkan data (case study), analisis, problem solving, dan implementasi (project base learning).

Untuk kegiatan case study, akan berlangsung dari tanggal 8 sampai 12 Oktober. Fokusnya pada observasi dan analisis permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah Baduy Luar, Baduy Dalam, dan desa-desa sekitarnya.

Selama lima hari, mahasiswa rutin berkeliling ke beberapa titik. Seperti Lembah Barokah Cibologer, Desa Kaduketuk 1, 2, dan 3, hingga Kampung Gajeboh. Puncaknya, para mahasiswa menginap di Kampung Cikeusik, Baduy Dalam, untuk mempelajari langsung kehidupan masyarakat adat.

Para mahasiswa juga menggelar kegiatan sosial berupa bagi-bagi sembako kepaea masyarakat sekitar. Akhir kegiatan ini berakhir pada implementasi yang direncanakan akan berlangsung pada Desember mendatang.

Inisiator MBKM Proyek Kemanusiaan Fisip, Nurprapti Wahyu Widyastuti mengatakan, proyek tersebut merupakan salah satu upaya membentuk karakter mahasiswa yang memiliki kepedulian sosial.

“Proyek kemanusiaan ini merupakan bagian dari upaya Fisip Untirta untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan mampu memberikan solusi atas permasalahan masyarakat,” kata Nurprapti.

Koordinator proyek, Isti Nursih Wahyuni berharap, hasil kegiatan ini dapat menjadi bahan kajian dan acuan dalam merumuskan program-program pengembangan masyarakat yang lebih efektif di wilayah Baduy.

“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, untuk memenuhi IKU 2 yakni mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus serta IKU 7 karena berkolaborasi bersama YASMUI” tutur Isti.(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News