SERANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mendalami jaringan peredaran narkoba usai menggerebek rumah mewah di Kelurahan Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Rumah mewah itu diduga disulap jadi pabrik narkoba.
Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (28/9/2024) sore. Kepala BNN Provinsi Banten, Brigjen Pol Rohmad Nursahid membenarkan informasi tersebut. Pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan usai penggerebekan tersebut.
“Kami sedang kembangkan. Nanti kami undang rekan-rekan media besok,” kata Rohmad, Minggu (29/9/2024).
Dari informasi yang dihimpun, BNN mengamankan barang bukti sebanyak dua ton tablet beserta sejumlah alat produksi. BNN juga berhasil meringkus satu pelaku utama berinisial BS dan 10 orang tersangka.
Ketua RT setempat, Akhmad Husni mengatakan pemilik rumah mewah itu bernama Benny Setiawan. Namun, sejak Juli 2024 lalu istri pemilik rumah memberitahukan kepadanya kalau rumah itu akan ditempati sementara oleh keponakannya bernama Jafar.
“Saya mah nggak ngeh ya, sehari-harinya paling ada orang yang nyapu atau nyuci mobil itu jugaa nggak lewat tiap hari,” kata Akhmad ditemui di kediamannya, Minggu (29/9/2024).
Akhmad ikut diajak oleh BNN saat melakukan penggerebekan tersebut. Katanya, sekitar 20 personel serta anjing pelacak BNN menggerebek rumah tersebut dan mengamankan satu orang pelaku yang tidak ia kenali.
Orang tersebut juga bukan Jafar, yang sebelumnya ia ketahui menghuni rumah tersebut.
Dari informasi yang diterima Akhmad, pemilik rumah bernama Beni sudah lebih dulu diamankan petugas. Beni dikenal warga sebagai pengusaha minyak curah di Jakung.
“Pak Benny nya mah katanya udah (ketangkep) kena duluan, hasil pengembangan katanya,” ujarnya.
Saat ikut penggerebekan, dari tiga kamar di rumah tersebut, Akhmad melihat di tiap kamar ada tiga karung berisi pil.
“Katanya sih pil, soalnya kaya jagung sih (pil berwarna kuning), terus ada yang kaya gula. Perkiraan saya dua ratus ke atas (narkoba) yang ada di rumah tersebut. Dari 3 kamar ada isinya semua. Saya diizinin foto barang buktinya,” kata Akhmad.
Warga sekitar lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan orang yang menempati rumah tersebut memang tidak pernah bersosialisasi dan tertutup. “Saya taunya yang nempatin beda-beda terus tertutup ngga pernah bersosialisasi,” ujarnya.
(Dra/red)