LEBAK – Akibat cincin yang tidak bisa dilepas, seorang siswa SMP Negeri 3 Rangkasbitung bernama Muhammad Kiay mendatangi Mako Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak untuk membantu melepas cincin yang terpasang pada jari manis.
Kasi Penanggulangan dan Penyelamatan pada Damkar Lebak, Doni Syam Firdausi membenarkan, adanya seorang siswa SMP yang diantar gurunya mendatangi kantor Damkar untuk melepas cincin yang ada di jari manisnya.
“Benar, dengan menggunakan gurinda kecil akhirnya petugas Damkar berhasil melepaskan cincin,” kata Doni kepada awak media, Selasa (6/8/2024).
Ia mengungkapkan, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, cincin yang membuat jari siswa tersebut menjadi bengkak dan kemerahan akhirnya berhasil dilepaskan.
“Alhamdulillah tidak ada kendala, karena memang gerinda kecil ini kami pakai untuk mengurangi efek putarannya tidak keras,” ujarnya.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak memaksakan memakai cincin yang ukuran diameternya terlalu kecil. Cincin yang kesempitan bisa menyebabkan merah dan bengkak pada jari bahkan beberapa kasus lebih parah.
“Terutama ini anak-anak remaja sekolah yang trend memakai cincin. Kalau memang tidak bisa dilepas walaupun sudah dengan beberapa cara agar datang ke kami,” imbuhnya.
Sementara itu, Muhammad Kiay mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak Petugas Pemadam Kebakaran yang telah membantu melepaskan cincin yang berada di jarinya.
“Makasih banyak petugas Damkar sudah bisa melepaskan cincin yang lama tidak bisa dilepas,” ucap Muhammad Kiay singkat. (San/Red)