KAB. SERANG – Sampah rumah tangga menumpuk di sungai yang ada di Kampung Kebalikan, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Akibatnya aliran sungai tersendat. Bahkan aroma yang timbul dari sampah bau tak sedap mengurangi nafsu makan warga.
Warga setempat, Arsiman mengatakan sampah yang menumpuk di sungai berasal dari warga dan tidak pernah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS).
Apalagi di Kampung Kebalikan, tidak ada tempat pembuangan sampah yang disediakan pemerintah.
“Sudah lama, ada puluhan tahunlah. Ini kali, pembuangan empang ke laut. (Sampah) Dari warga ngebuang. Nggak ada (tempat penampungan sampah),” katanya, Rabu (17/7/2024).
Ia mengaku banyak masyarakat yang mengeluhkan bau dan tidak nyaman akibat sampah tersendat di sungai.
“Waduh bukan ngeluh-ngeluh lagi, bau. Pengennya dibangun kalinya,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah dapat mengangkut sampah dan menyediakan tempat pembuangan sementara.
Mengingat, warga sudah bosan membersihkan sampah yang menumpuk di sungai, namun tidak pernah bersih-bersih.
“Ngebersihin mah bosen, namanya sampah tiap hari dibuang sepalstik-plastik, kalau sudah tahunan banyak,” jelasnya.
(Rif/Red)
