CILEGON – Gerakan Sedekah Per Hari Rp2.000 yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cilegon di kalangan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tidak berjalan optimal.
Gerakan yang dilaunching pada 28 Mei 2023 lalu di Jalan KH Yasin Beji, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon tepatnya di momentum Car Free Day (CFD) itu diresmikan oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian.
Staff Bidang Penghimpunan Baznas Kota Cilegon, Hayatullah Humaeni mengatakan sejak Gerakan Sedekah Per Hari Rp2.000 itu diluncurkan khusus di kalangan lingkungan pegawai Pemkot Cilegon, kelurahan, dan kecamatan belum berjalan optimal.
“Betul belum optimal. Ya, baru 2 bulan ini berjalan. Sebetulnya kami sudah memfasilitasi kotak segala macamnya itu, baru optimal di bulan-bulan ini,” katanya kepada BantenNews.co.id, Jumat (5/7/2024).
Dari kotak sedekah berwarna hijau yang tersebar di kantor-kantor Pemerintahan Kota Cilegon itu, kata Hayatullah sementara ini baru berasal dari kantor-kantor kelurahan dan kecamatan yang sudah berjalan.
“Terhitung dari bulan sekarang dan kemarin sampai hari ini yang tadinya kelurahan itu 0 sama sekali atau cuma ada Rp100 ribu per 2 bulan, kemarin dapat informasi sudah mencapai Rp1 juta per bulan. Kalau yang di OPD belum kita buka kotaknya,” ujarnya.
Menurut Hayatullah, belum optimalnya Gerakan Sedekah Per Hari Rp2.000 di kalangan pegawai Pemkot Cilegon itu dilatarbelakangi oleh minimnya kesadaran dan regulasi yang mengatur.
“Tidak semua menyambut baik, kadang-kadang ada yang memang tidak menginginkan. Pada dasarnya perlu adanya pendekatan. Betul, minimnya kesadaran ASN dan regulasinya yang hanya imbauan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, hasil dari Gerakan Sedekah Per Hari Rp2.000 itu nantinya akan dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan secara cepat.
“Sedekah ini nanti akan diperuntukkan untuk bantuan-bantuan yang sifatnya cepat seperti rumah roboh yang kalau diajukan lewat birokrat lama banget,” kata Hayatullah.
Sementara, Gerakan Sedekah Per Hari 2.000 yang tersebar di publik sejak diluncurkan telah mencatatkan hasil sekitar Rp131 juta.
“Sampai sekarang terkumpul ada sekitar yang tercatat di sistem kami Rp131 juta. Itu berasal dari masyarakat,” tutup Hayatullah.
(STT/Red)