CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar kompetisi pemaparan dan pemahaman 10 janji kampanye, 19 prioritas daerah, dan inovasi Walikota Cilegon terhadap Camat dan Lurah se Kota Cilegon.
Kompetisi yang diikuti oleh 8 kecamatan dan 43 kelurahan tersebut digelar selama sejak 19-21 Juni 2024 di Aula Setda Kota Cilegon.
Asisten Daerah (Asda) I Setda Kota Cilegon, Tatang Muftadi mengatakan kompetisi ini diadakan sekaligus menjadi kompetensi untuk mempertajam dan mengukur sejauh mana para Camat dan Lurah dalam menterjemahkan program-program Pemerintah Daerah.
“Kompetensi sebetulnya, tapi dilombakan. Tadi sambutan saya kompetensi itu harus dibarengi dengan komitmen dan konsistensi. Maka inilah ujian dari kompetensi, konsistensi, dan komitmen. Mempertajam sejauh mana Camat dan Lurah menterjemahkan program skala prioritas yang 10 itu, termasuk program unggulan,” katanya kepada BantenNews.co.id, Rabu (19/6/2024).
Tatang mengungkapkan, kompetisi tersebut perlu diadakan lantaran Camat dan Lurah merupakan ujung tombak dari realisasi program-program Pemkot Cilegon.
“Program Pemkot kan bukan hanya untuk di kota saja, tapi juga menyasar ke lingkungan-lingkungan. Perlombaan ini bukan untuk cari pemenang, tapi sejauh mana Lurah dan Camat menguasai program skala prioritas itu,” ungkapnya.
Tatang juga mengklaim bahwa kompetisi pemaparan dan pemahaman 10 janji kampanye, 19 prioritas daerah, dan inovasi Walikota adalah finalisasi program dari periodesasi 5 tahun yang dikurangi menjadi 3,5 tahun.
Kendati mengapresiasi Asda I dan jajaran panitia di acara itu, Anggota Komisi I DPRD Cilegon Aam Amarullah menilai dengan diadakannya kompetisi tersebut sama halnya Walikota Cilegon meragukan kualitas dari para Camat dan Lurah yang notabene dipilih langsung oleh dirinya.
“Saya mengapresiasi acara itu, tapi secara tidak langsung itu legitimasi dari Walikota bahwa beliau meragukan terhadap anak buahnya,” ujarnya.
Ia berpendapat, jika ada Camat atau Lurah yang dinilai kurang mampu melaksanakan program dan janji kampanye kepala daerah seharusnya perlu dilakukan evaluasi.
“Kalau kinerjanya kurang bagus ya harus dievaluasi, kan Camat Lurah itu pilihan Walikota yang tentunya sudah melalui proses uji kompetensi, proses penilaian karena ada tim khusus yang mempromosikan ASN untuk di posisi masing-masing,” ucapnya.
Aam juga mengingatkan agar kompetisi tersebut jangan dijadikan sebagai ajang kepentingan calon kepala daerah tertentu, mengingat dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pilkada 2024 Kota Cilegon.
“Yang perlu digarisbawahi jangan sampai ini dimanfaatkan untuk kepentingan calon tertentu, karena saat ini waktunya pemilihan Walikota. Oleh karena itu harus didasari oleh profesionalisme dalam bekerja, bukan sekadar mendapatkan prestasi yang sifatnya seremonial, piagam-piagam,” tutupnya.
(STT/Red)