PANDEGLANG – Polres Pandeglang meningkatkan patroli malam di sejumlah wilayah guna mencegah terjadinya perang sarung yang bisa menimbulkan korban jiwa. Patroli itu merupakan gabungan dari personel Polres Pandeglang, polsek jajaran dan backup dari personel Polda Banten.
Berkaca dari pengalaman tahun 2022 lalu, dimana seorang remaja di Kecamatan Mandalawangi harus meregang nyawa setelah terlibat perang sarung.
Kabagops Polres Pandeglang, Kompol Yogie Rosandi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan pada polsek jajaran agar rutin melakukan patroli malam guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti tawuran dan perang sarung antar remaja serta kegiatan negatif lainnya.
“Kita optimalkan dengan patroli secara rutin selama bulan suci Ramadan, baik Polres ataupun Polsek jajaran. Kemudian nanti di backup dari Polda Banten,” kata Yogie, Rabu (13/3/2024).
Dikatakannya, patroli akan difokuskan pada titik-titik yang sebelumnya rawan terjadi perang sarung. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada warga untuk melaporkan apabila ada aksi perang sarung tersebut.
“Dalam upaya pencegahan, kami juga akan meningkatkan patroli cyber yang memantau aktivitas di media sosial. Selain itu, kami juga akan melakukan patroli keliling di wilayah hukum Polres Pandeglang ini,” terangnya.
Selain meningkatkan patroli, pihaknya juga secara khusus membentuk tim yang bertugas memantau kegiatan itu dengan berkeliling pada malam hari. Sebab kata dia, biasanya perang sarung terjadi pada malam hari.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat dan tokoh agama untuk melaporkan kegiatan kelompok tertentu yang mencurigakan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Pandeglang untuk menjaga suasana bulan Ramadan tetap kondusif dan aman guna menjaga kesucian bulan yang penuh berkah ini.
“Orangtua juga diminta untuk memantau anak-anak mereka, terutama setelah berbuka puasa atau saat sahur, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
(Med/Red)