TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mencatat pada awal tahun 2024 ini terdapat 85 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Diketahui pada Januari 2024 ada ssbanyak 71 kasus DBD, sedangkan pada Febuari terdapat 14 kasus DBD.
“Angka ini turun dibanding periode pada Januari tahun lalu dengan sebanyak 83 kasus DBD. Begitu juga dengan Februari 2024 yang tercatat 14 kasus, angka ini juga turun jauh dibanding Februari 2023 dengan 50 kasus,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Kamis (29/2/2024).
Kadinkes mengatakan bahwa angka ini harus tetap diiringi dengan kewaspadaan masyarakat dengan gotong royong, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), gerakan Satu Rumah Satu Jumantik hingga 3M Plus.
“Secara angka memang turun, tapi kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit DBD jangan ikut turun. Masyarakat harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan,” tegas Dini.
Masyarakat juga diminta untuk ikut mencegah DBD, salah satunya, dengan bergotong royong melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
PSN bisa dilakukan dengan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Selain 3M, yang dimaksud poin Plus ialah menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk dan memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah,” paparnya.
Kata dr. Dini, masyarakat perlu ketahui satu nyamuk dapat melahirkan ratusan telur nyamuk. Sedangkan satu telur nyamuk dapat berubah jadi nyamuk dewasa hanya dalam satu minggu.
“Dengan itu, PHBS perlu dilakukan setiap hari hingga jadi kebutuhan. Sedangkan gotong royong perlu rutin dilakukan setiap satu minggu sekali. Ini yang perlu diketahui masyarakat,” katanya.
(Man/Red)