LEBAK – TF (17) warga Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku telah dilecehkan oleh AR yang merupakan pemilik salah satu apotek di Rangkasbitung.
Akibat dugaan pelecehannya tersebut TF yang didampingi orangtuanya melaporkan kejadian tersebut ke Unit PPA Polres Lebak.
TF mengatakan, jika peristiwa tersebut berawal saat dirinya akan membeli makan. AR mengajak naik mobil dengan alasan mengantar TF membeli makan.
“AR kan bos saya, jadi tidak curiga. Saya pun ikut naik mobil untuk membeli makan. terus bapak (AR) nanya betah enggak kerja di sini. Dia nanya lagi mau enggak jalan sama bapak, tapi bilang ke orangtua jangan jalan, bilang aja lembur,” kata TF saat ditemui BantenNews.co.id, Selasa (30/1/2024).
Ia mengungkapkan, karena takut dirinya menolak ajakan AR untuk jalan, namun di dalam mobil AR melecehkan korban.
“Badan saya dirangkul supaya ke bahu dia,” ujarnya.
Korban yang tidak terima dengan kejadian tersebut kemudian melaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPA) Polres Lebak.
“Saya sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi,” imbuhnya.
Sementara itu, AR membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap pegawainya itu. Dirinya memang memanggil TF untuk membicarakan soal data keuangan penjualan obat.
“Enggak benar, enggak ada itu pelecehan. TF itukan bekerja di apotek miliknya, saya ngajak beli makan itu untuk membahas soal keuangan, karena dari hasil audit laporan keuangan ada yang tidak beres dan nilainya cukup besar,” kilah AR.
Ia menjelaskan, di dalam mobil dirinya hanya menanyakan kepada TF tentang data keuangan penjualan obat yang tidak sesuai. Terkait pelaporan dirinya kepada pihak kepolisian AR mengaku akan melaporkan balik pihak TF.
“Tapi saya juga akan melaporkan balik tentang audit keuangan di Apotek,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Kanit PPA Polres Lebak Ipda Sutrisno membenarkan, adanya laporan pelecehan terhadap pegawai apotek yang dilakukan oleh bos nya.
“Benar, korban sudah melapor ke Unit PPA Polres Lebak, dan laporannya sudah diterima,” katanya. (San/Red).
