Beranda Bisnis Rupiah Dihantui Pelemahan Imbas Turunnya Suku Bunga Acuan AS

Rupiah Dihantui Pelemahan Imbas Turunnya Suku Bunga Acuan AS

Ilustrasi - foto istimewa jpnn.com

JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka masih stabil terhadap dolar AS di perdagangan awal pekan ini. Namun, pergerakan rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR).

Pada awal perdagangan Senin, kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka stabil di posisi Rp15.615 sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.

“Saya rasa rupiah masih akan sulit untuk menguat secara signifikan, dipengaruhi oleh mulai berkurangnya probabilitas penurunan FFR di bulan Maret,” kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto seperti yang dikutip dari Antara, Senin (22/1/2024).

Rully menyebut, penurunan suku bunga AS pada Maret 2024 terlalu optimis, karena data ekonomi AS masih menunjukkan kondisi yang solid.

Data ekonomi AS tersebut antara lain berupa tingkat pengangguran yang berada di 3,7 persen, non farm payroll sebesar 216 ribu pada Desember 2023, serta pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup tinggi sebesar 4,9 persen pada kuartal III-2023.

Saat ini pelaku pasar memperkirakan peluang 48 persen untuk pemangkasan suku bunga AS pada Maret 2024, dari sebelumnya sempat berada di 70 persen pada Desember 2023.

Rully memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp15.595 per dollar AS sampai dengan Rp15.640 per dollar AS. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News